Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,28% (month to month/mtm) pada Oktober 2025, naik dari 0,21% pada September 2025.
Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo menilai, inflasi bulanan Oktober 2025 yang mencapai 0,28% mencerminkan tekanan harga yang meningkat dibandingkan tren historis Oktober sebelumnya.
“Dengan dorongan utama berasal dari lonjakan harga emas perhiasan seiring reli harga emas global, serta komoditas pangan seperti cabai merah dan telur ayam ras,” tutur Banjaran kepada Kontan, Senin (3/11/2025).
Baca Juga: BPS: Program Makan Bergizi Gratis Mengerek Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras
Adapun kenaikan inflasi inti sebesar 0,39% MtM dinilai menunjukkan adanya tekanan yang bersifat lebih persisten di samping komponen harga bergejolak. Selain itu, Banjaran menilai, inflasi tahunan sebesar 2,86% year on year (YoY) pada September 2025 kembali melampaui titik tengah target BI di 2,5 plus minus 1%, sehingga kebijakan moneter berpotensi tetap berhati-hati dalam jangka pendek.
Ke depan, Banjaran menilai, stabilisasi harga emas global pasca kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan China serta moderasi ekspektasi pemangkasan Federal Funds Rate (FFR) pada Desember 2025 diperkirakan menahan tekanan inflasi inti tambahan, sehingga inflasi akhir 2025 kemungkinan akan terjaga di bawah 3% YoY.
Baca Juga: Inflasi Diproyeksi Naik ke 2,5% pada Akhir 2025, Gejolak Domestik Jadi Tantangan
“Namun, perkiraan peningkatan curah hujan hingga Desember 2025 yang dapat menghambat distribusi bahan pangan serta aktivitas masa tanam baru menjadi risiko tambahan yang dapat mempengaruhi tekanan inflasi harga bergejolak,” ungkapnya.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Banjaran memperkirakan inflasi akhir 2025 akan mencapai 2,81%, naik dari 1,57% pada akhir 2024.
Selanjutnya: Bisa Serang Siapa Saja, Begini Cara Mencegah RSV
Menarik Dibaca: Bisa Serang Siapa Saja, Begini Cara Mencegah RSV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 










