kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerimaan pajak hingga Oktober cuma naik 1,6% karena restitusi pajak menipis


Jumat, 15 November 2019 / 18:18 WIB
Penerimaan pajak hingga Oktober cuma naik 1,6% karena restitusi pajak menipis
ILUSTRASI. Petugas melayani wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kemayoran, Jakarta, Selasa (25/6/2019). Sampai dengan akhir Oktober 2019 penerimaan pajak setidaknya tumbuh 1,6% dibandingkan realisasi pada periode sama tahun 2018. ANTARA FOTO/Nova W


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

Dari sisi sektor penerimaan pajak, Hidayat menyampaikan bahwa sektor pertambangan masih mengalami perlambatan. Dia mengambil contoh kinerja PT Freeport Indonesia sudah menurun lantaran mekanisme penambangan yang dilakukan saat ini merubah batas lapisan tanah semakin underground.  Dus, volume penambangan perusahaan itu kemungkinan sedikit. 

Direktur Potensi, Kepatuhan, Penerimaan Pajak, Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yon Arsal menambahkan sepanjang Januari-Oktober 2019 mampu menembus pencapaian tahun lalu dengan rata-rata penerimaan PPN sebesar 14,97% yoy dengan kontribusi dari PPN Orang Pribadi (OP) sebesar 21% yoy dan PPN Dalam Negeri di level pertumbuhan 8,94% yoy. 

Baca Juga: BBNKB naik, Honda Prospect Motor (HPM) tingkatkan efesiensi

Yon menyampaikan sumbangsih penerimaan PPN paling banyak berasal dari sektor pengolahan dan perdagangan di mana industri konsumsi menjadi ladang tersubur. “Kedua sektor itu memang paling banyak sumbangsihnya, termasuk juga pembayaran Pajak Penghasilan (PPh), over all keduanya beda tipis,” kata Yon.

Asal tahu saja, Kemenkeu terakhir kali menyampaikan realisasi penerimaan pajak lewat APBN Agustus. Sehingga pencapaian September-Oktober tak kunjung dipublikasikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×