kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Penerimaan negara kecil, Susi akan ubah kebijakan


Jumat, 31 Oktober 2014 / 10:59 WIB
Penerimaan negara kecil, Susi akan ubah kebijakan
ILUSTRASI. Tinggi Kalsium, Rendah Karbohidrat, Cek Manfaat Kacang Almond untuk Kesehatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyayangkan subsidi yang diberikan negara untuk sektor kelautan dan perikanan besar, tetapi penerimaan negara bukan pajak dari sektor ini sangat kecil.

"Kita data ada 5.329 kapal dengan alokasi BBM (bahan bakar minyak) 2,1 juta kiloliter per tahun. Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 11,5 triliun, PNBP hanya Rp 300 miliar saja. Jelas negara dirugikan Rp 11 triliun. Ini tidak boleh terjadi lagi," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (31/10).

Susi bilang, dia ingin mendapatkan hasil yang setara dengan cost atau biaya yang dikeluarkan negara. Menurut dia, PNBP yang hanya sekian ratus miliar itu tidak masuk akal. "Secara commercial sense. It doesn't make sense," ucap Susi.

Atas dasar itu, Susi bilang ingin menata ulang kebijakan yang ada, agar kegiatan bisnis kelautan dan perikanan bisa mengikuti kaidah-kaidah lingkungan yang lebih baik, serta memberikan pendapatan negara lebih besar.

Salah satunya dengan membuka akses data kelautan dan perikanan agar semua orang bisa ikut mengawasi. Susi juga mengatakan, sampai saat ini sektor kelautan belum bisa menyejahterakan semua pihak. Sebab, banyak hal yang belum pada tempatnya.

Susi bilang, diperlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat. "Saya mau membawa semua pemangku kepentingan menjadi active participant," kata dia. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×