Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Heru Pambudi menambahkan, NLE merupakan program selama 4 tahun yang dibagi menjadi beberapa sub-sub program sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.
"Untuk kuartal 2 dan masuk kuartal 3 sekarang ini kita sudah menyelesaikan semua PR kita, memang masih akan ada program lainnya ke depan sampai dengan 4 tahun ke depan. Sebagian sudah selesai sepenuhnya dan berjalan untuk single submission untuk karantina dan inspection dengan bea cukai," tuturnya.
Heru mengakui masih terdapat program dalam tahap piloting, dan adapula yang masih dalam tahap perencanaan terutama yang berkaitan dengan pergerakan logistik domestik. Hal itu lantaran ke depannya, bagaimana mengkolaborasikannya dengan logistik internasional impor dan ekspor.
Baca Juga: Pemerintah targetkan biaya logistik turun jadi 17% dengan adanya NLE
Adapun terkait dengan posisi Indonesia national single window (INSW) dengan NLE Heru menjelaskan sebenarnya NLE bukanlah suatu badan khusus atau berbentuk organisasi. NLE merupakan sistem yang mengkolaborasikan dari sistem-sistem yang ada, dimana menghubungkan dan mengharmonisasikan sehingga tidak terjadi duplikasi hingga akhirnya menjadi lebih efisien. Maka, dengan pengaturan ini disebut bisa menurunkan biaya logistik.
Sedangkan INSW adalah suatu badan di bawah kementerian keuangan yang tugasnya membentuk suatu sistem.
"Jadi INSW yang membuat suatu sistem yang nantinya bisa dipakai oleh baik internal kementerian keuangan, kemudian di sistem ekspor-impor dengan kementerian/lembaga yang lain. Oleh karena itu secara singkat INSW adalah bagian dari daripada NLE seperti itu," jelas Heru.
Selanjutnya: Empat pelabuhan ini akan menerapkan National Logistic Ecosystem
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
