kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Penduduk yang bekerja menyusut 200.000 orang


Rabu, 04 Mei 2016 / 16:19 WIB
Penduduk yang bekerja menyusut 200.000 orang


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kinerja industri yang melambat dalam setahun terakhir telah menyebabkan jumlah penduduk yang bekerja menyusut. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk yang bekerja per Februari 2016 berjumlah 120,65 juta orang.

Sementara pada Februari 2015 lalu jumlahnya mencapai 120,85 juta. Artinya, jumlah penduduk yang bekerja turun sekitar 200.000 orang.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Sairi Hasbullah mengatakan, kondisi itu sejalan dengan perkembangan jumlah angkatan kerja yang juga menurun. Pada Februari 2016 jumlah angkatan kerja sebanyak 127,67 juta turun dari Februari 2015 yang sebanyak 128,3 juta orang.

Yang menarik, jumlah penduduk yang berada di usia kerja malah meningkat jadi 187,6 juta orang dari sebelumnya 184,6 juta. Artinya ada ketidaksesuaian antara kenaikan jumlah penduduk di usia kerja dengan angkatan kerja, serta penduduk yang bekerja.

Penyebabnya adalah kenaikan jumlah penduduk yang berada di usia kerja itu malah berimbas pada meningkatnya jumlah penduduk yang bukan angkatan kerja. Artinya, banyak penduduk yang berada di usia kerja, atau sejak usia 15 tahun tidak memberikan kontribusi terhadap produksi barang dan jasa. "Bisa saja mereka melanjutkan sekolah atau menjadi ibu rumah tangga," kata Sairi di Jakarta, Rabu (4/5).

Sairi juga mengatakan, dalam setahun memang terjadi penurunan kontribusi dari sektor formal. Padahal, sektor inilah yang selama ini banyak menyerap tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×