Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
Kemudian menarik lebih banyak investasi juga menjadi upaya yang tidak bisa dikecualikan. Dimana investasi merupakan instrument yang sangat penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Kami sudah melakukan reformasi-reformasi institusional dan juga penyederhanaan birokrasi dan peraturan dengan menggunakan penciptaan lapangan kerja sekarang tantangannya adalah bagaimana implementasinya di lapangan," kata Amir.
Meski demikian pemulihan produktivitas pasca pandemi diakui tak dapat dilakukan seperti pada tingkatan sebelum adanya pandemi. Lebih lanjut Amir mengatakan, pemerintah akan melanjutkan terkait dengan sektorĀ infrastruktur.
Baca Juga: Industri modal ventura akan gencar berinvestasi pada tahun ini
Infrastruktur yang diharapkan adalah untuk menciptakan fondasi baru, dalam menunjang pertumbuhan ekonomi selanjutnya.
Terkait pembangunan hijau yang juga menjadi rekomendasi ADO tahun ini, Amir menyebut, pemerintah juga telah berupaya dalam mengurangi emisi karbon. Selain itu juga mendorong ekonomi yang ramah lingkungan juga dilakukan dengan menginisiasi green bond sejak 2018
"Kami sudah mengakomodasi emisi di dalam sistem perpajakan kami dalam aturan Pemerintah No 73 2019 dan akan mulai diimplementasikan di tahun ini di bulan Oktober. Tapi kami juga sedang coba melakukan revisi supaya lebih adaptif terhadap pembangunan hijau di masa depan," ungkapnya.
Sebagai informasi ADB menyebut ada beberapa risiko yang signifikan terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan dunia.
Pemulihan global dapat terganggu antara lain oleh ancaman dari mutasi virus korona yang baru, laju vaksinasi yang tidak merata di dunia, dan pengetatan keuangan global yang tidak terduga sebelumnya.