kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pencapresan Jokowi bisa jadi blunder PDIP


Sabtu, 15 Maret 2014 / 16:53 WIB
Pencapresan Jokowi bisa jadi blunder PDIP
ILUSTRASI. Jadwal Penerbangan Batik Air Jakarta - Singapura, Layani 5 Kali Penerbangan Sehari


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, memandang dijadikannya Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (Capres) bisa menjadi blunder bagi PDI Perjuangan. Sebab kinerja Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta belum teruji.

Menurut Hendri, pencapresan Jokowi sesungguhnya merupakan hal positif karena akan membuat semakin banyak persaingan menjadi pemimpin nomor satu di Indonesia. Meski demikian dirinya berpendapat hal ini juga merupakan pertaruhan besar bagi PDIP.

"Ini pertaruhan besar sekali bagi Megawati. Kalau sampai kalah, Jokowi terpuruk, Mega terpuruk, PDIP juga terpuruk," kata Hendri, di Jakarta, Jumat, (14/3). Hendri mengingatkan, Jokowi harus bisa menyiapkan pondasi kuat dulu sebagai Gubernur sebelum dirinya menjadi capres sehingga pemerintahan daerah yang ditinggalkannya nanti tak akan terbengkalai.

Disinggung mengenai kemungkinan PDIP telah menargetkan Jokowi sebagai capres sejak Pilkada DKI, Hendri menampiknya. PDIP disebutnya juga kaget dengan fenomena Jokowi. "Belum siap juga PDIP dengan fenomena Jokowi hingga galau," imbuh Hendri.

Mengenai mengenai sosok pendamping Jokowi, Hendri berkomentar sebaiknya dari kalangan militer seperti Pramono ataupun Moeldoko dan lainnya. "Atau bisa juga dari sosok ekonom di antaranya Agus Marto, Rizal Ramli hingga Sri Mulyani," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×