kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pencairan gaji ke-13 bisa dorong pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021


Kamis, 03 Juni 2021 / 18:50 WIB
Pencairan gaji ke-13 bisa dorong pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menganggarkan dana sebesar Rp 16,3 triliun yang dialokasikan untuk gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menganggarkan dana sebesar Rp 16,3 triliun yang dialokasikan untuk gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN). Direktur Perbendaharan Kemenkeu Hadiyanto mengatakan, gaji ke-13 itu dicairkan per, Kamis (3/6).

Ekonom Senior Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai, gelontoran gaji ke-13 dapat mendorong konsumsi rumah tangga dan bisa akan berdampak ke pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021.

Cuma, ada syaratnya. Yakni, kata Enny, kalau uang yang diterima ASN tersebut dibelanjakan untuk produk dalam negeri atau usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sehingga perputaran uang dari gaji ke-13, punya mata rantai yang panjang terhadap ekonomi domestik.

Baca Juga: Gaji ke-13 PNS baru cair 3 Juni 2021, ini besarannya

Sayangnya, Enny bilang, biasanya bonus gaji dari pemerintah tersebut cenderung digunakan untuk membeli barang-barang impor. Dus, minim memberikan multiplier effect terhadap perekonomian.

Padahal, bulan Juni merupakan waktu yang tepat untuk mendorong konsumsi di kuartal II-2021. Sebab, kata Enny, jika gaji ke-13 ASN diberikan pada Juli-Agustus 2021, justru berpontensi negatif terhap ekonomi, karena kemungkinan digunakan untuk libur lebaran Idul Adha atau libur sekolah yang bisa meningkatkan penularan virus corona.

Enny memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di periode April hingga Juni 2021 hanya mencapai 4% year on year (yoy). Ia menilai, target pertumbuhan ekonomi pemerintah di rentang 7,1% hingga 8,3% yoy terlalu optimistis.

 “Pertumbuhan 4% itu sudah oke lah, cuma support-nya harus luar biasa. Hanya saja, kembali lagi apakah ini punya kontribusi besar atau tidak jika ada pengamanan pasar dalam negeri. Artinya produk-produk UMKM dalam negeri banyak terjual dan dibelanjakan oleh masyarakat atau tidak,” kata Enny kepada Kontan.co.id, Kamis (3/6).

Selanjutnya: Pengumuman! Gaji Ke-13 ASN hingga Pensiunan cair hari ini, Kamis (3/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×