Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemerintah DKI Jakarta akan membangun stasiun Mass Rapid Transit (MRT) di bilangan Senayan, Jakarta. Rencananya, stasiun tersebut akan dibangun di lahan milik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang selama ini dipakai sebagai pusat pelatihan diplomat.
Untuk memanfaatkan lahan tersebut, pemerintah DKI akan melakukan ruislag (tukar guling) kantor Walikota Jakarta Selatan yang sudah kosong dengan gedung pusat pelatihan diplomat milik Kemenlu tersebut.
"Kantor pusat pelatihan Kemenlu akan berubah menjadi statisun. Stasiun tersebut nantinya akan berhubungan dengan mal-mal di sekitarnya," ujar Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat usai mendampingi wapres saat menerima Gubernur DKI Joko Widodo di Istana Wakil Presiden, Rabu (26/6).
Proses pembangunan stasiun dan ruislag ini masih terus dikoordinasikan. Menurut Yopie, Wapres berharap koordinasi antarpemerintah dipercepat, sehingga proses pembangunan MRT bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. Boediono tidak ingin lagi jadwal pembangunan MRT molor karena masalah administrasi dan masalah koordinasi.
Selain itu, Yopie bilang, Jokowi juga membeberkan rencananya membangun perlintasan kereta api agar tidak sebidang. Sebab selama ini, perlintasan kereta api yang sebidang kerap memunculkan kemacetan baru, apalagi saat ini jumlah perjalanan kereta lebih banyak. "Jika makin sering lintasan buka tutup itu akan menimbulkan kemacetan baru," tutur Yopie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News