Reporter: Agus Triyono | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Paripurna pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ditunda. Penundaan ini akan dipakai oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk terus menggencarkan lobi. Kekalahan pada saatu proses pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak membuat mereka patah arang.
Politisi PDIP Hasto Kristiyanto bilang akan bertekad memperjuangkan opsi tunggal pemilihan pimpinan MPR melalui musyawarah mufakat dengan usul agar pimpinan MPR bisa diserahkan kepada perwakilan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Sementara itu untuk posisi wakil pimpinan MPR, PDIP berharap agar nantinya bisa ditempati perwakilan dari baik koalisi pendukung Prabowo-Hatta maupun Jokowi-JK. "Supaya ini cerminkan musyawarah mufakat," kata Hasto, Senin (6/10).
Sayang, Hasto tidak mau menyebut jurus apa yang akan digunakan oleh PDIP agar usulan mereka bisa gol. Sebagai catatan saja, proses pemilihan pimpinan MPR ditunda. Awalnya Paripurna dengan agenda pemilihan pimpinan MPR akan dilakukan Senin pukul 19.30 WIB ini. Namun, akhirnya Paripurna ditunda menjadi Selasa (7/10) pukul 10.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News