kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pemerintahan Jokowi Masukkan Program Makan Siang Gratis dalam Rencana Anggaran 2025


Selasa, 07 Mei 2024 / 05:45 WIB
Pemerintahan Jokowi Masukkan Program Makan Siang Gratis dalam Rencana Anggaran 2025
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberikan pengarahan saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023). Pemerintahan Jokowi Masukkan Program Makan Siang Gratis dalam Rencana Anggaran 2025


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyiapkan rencana anggaran masa transisi program pemerintaha kabiner Joko Widodo-Ma'ruf Amin menuju Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. 

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan seluruh asta cita yang dibawa oleh Prabowo-Gibran dibahas dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, termasuk program populis makan siang gratis. 

"Semua program itu termasuk makan siang, dimasukan di sana tentu ditimang menurut mekanisme rencana kerja pemerintah berdasarkan Undang-Undang," jelas Suharso pada media, di Jakarta, Senin (6/4). 

Baca Juga: Bappenas Siapkan Rencana Anggaran 2025, Termasuk Program Makan Siang Gratis

Khusus untuk program makan siang, Bappenas telah melakukan beberapa kajian termasuk memperhitungkan kemampuan anggaran pemerintah merealisasikan program ini. 

Pertama, terkait target penerima program makan siang ini untuk memastikan bahwa program ini bisa berdampak dan tetap tepat sasaran

Kedua, frekuensi pelaksanaanya itu sendiri.  "Fekuensinya jadi berapa kali, seminggu dua kali kah, tiga kali kah? itu harus dipastikan," jelas Suharso. 

Ketiga, Bappenas juga memeprtimbangkan standar gizi pelaksanaan program. Misalnya berapa banyak kalori yang harus tersedia dalam makan geratis yang akan dibagikan. 

Baca Juga: APBN yang Sudah Mulai Pulih akan Kembali Terbebani Program Makan Siang Gratis?

Keempat, kepastian ketersediaan panganya dengan daerah itu sendiri. Sehingga, pemerintah berharap, selain ada perbaikan gizi, program ini juga berdampak pada pereokonomian wilayah setempat. 

"Jangan sampai beli telur dari tempat lain, beli tempe dari tempat lain, beli tahu dari tempat lain, beli ikan dari tempat lain tetapi adalah di tempat itu sendiri sehingga bisa menumbuhkembangkan ekonomi yang ada di sana," ungkap Suharso. 

Kelima, terkait pengorganisasian pelaksanaan program itu sendiri. 

Baca Juga: Dongkrak Rasio Pajak Demi Penuhi Program Makan Siang Gratis, Mungkinkah?

Suharso mengatakan pertimbangan ini dilakukan untuk melihat sempai mana kemampuan fiskal negara mendanai program itu. 

"Jadi ya semampu fiskal kita mengakomodasi karena kan prioritas program program presiden terpilih bukan hanya satu itu saja," tutup Suharso. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×