kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah yakin ekonomi semester I tembus 5%


Senin, 11 Juli 2016 / 15:58 WIB
Pemerintah yakin ekonomi semester I tembus 5%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah optimistis, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini bisa melebihi pertumbuhan kuartal pertama. Malah, bisa membawa pertumbuhan ekonomi semester I melewati 5%. 

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution mengatakan, lebih tingginya pertumbuhan ekonomi kurtal kedua tahun ini didorong oleh adanya sebagian dampak persiapan Idulfitri tahun ini. Menjelang Lebaran, penghasilan rumah tangga meningkat dan menimbulkan multiplier effect.

"Pertama saat mudik orang-orang bawa kendaraan sehingga bisa keliling dan berbelanja. Bahkan bukan hanya belanja tetapi juga memberi uang. Itu akan membuat kegiatan di daerah meningkat," kata Darmin, Senin (11/7).

Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini juga didorong oleh adanya pergeseran masa panen karena dampak El Nino. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini juga didorong oleh adanya pembangunan infrastruktur dan deregulasi kebijakan.

"Walaupun dampaknya ya memang tidak setinggi seandainya kebijakan diambil dalam situasi normal," tambah Darmin.

Menteri Keuangan Bambang Brodjoneoro juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi semester pertama tahun ini bisa mencapai 5%. Hal tersebut karena penyerapan belanja modal yang diperirkirakan akan merata setiap kuartalnya.

Pada kuartal pertama lalu, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 4,92%. Dengan demikian, untuk bisa menembus 5% pada semester pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua minimal harus mencapai 5,08%.

Pemerintah tahun ini dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN-P) 2016 menargetkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2016 sebesar 5,2%. 

Namun, pengelola moneter tak seoptimis pemerintah.

Hari ini, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan pesimis pertumbuhan kuartal ekonomi kuartal II akan mencapai 5%

Sebelumnya, BI pun sudah merevisi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini menjadi 4,9%-5%. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung, penjualan eceran sebagai salah satu indikator konsumsi masih belum terlalu kuat, walaupun mengalami perbaikan. Di sisi lain, investasi swasta nonbangunan, yaitu impor transportasi industri dan penjualan lahan industri, masih sangat lemah di tengah akselerasi belanja modal pemerintah.

Selain itu, pertumbuhan kredit melambat, dari 7,8% YoY pada Maret 2016 menjadi 8% YoY pada April 2016. Demikian pula pertumbuhan dana pihak ketiga April 2016 6,2% YoY, turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 6,4% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×