kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah waspadai orang yang datang dari Jepang


Kamis, 24 Maret 2011 / 20:09 WIB
Pemerintah waspadai orang yang datang dari Jepang
ILUSTRASI. Petugas menggunakan pelindung wajah atau face shield saat pengisian bahan bakar minyak kendaraan di SPBU Pertamina, Jakarta, Minggu (26/4/2020). Pertamina mencatat penurunan konsumsi BBM selama pandemi virus corona. Perusahaan pelat merah itu pun bakal me


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah memberi perhatian khusus terhadap warga negara yang datang dari Jepang. Ini mengingat kemungkinan terkena paparan radiasi akibat kebocoran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Fukushima, Jepang.

"Yang perlu diwaspadai adalah orang datang dari Jepang ke Indonesia," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Kamis (24/3).

Makanya, Kementerian Kesehatan telah bekerjasama dengan Bapeten (Badan Pengawasan Tenaga Nuklir) untuk melakukan pendeteksian terhadap kemungkinan adanya radiasi di Bandara International Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai. "Ini akan terus dilakukan sampai Senin kemudian dievaluasi lagi apakah perlu diperpanjang. Kita sangat tergantung pada keadaan di Jepang," jelasnya.

Pendeteksiannya dengan melihat apakah seseorang tersebut terkena paparan radiasi. Radiasi dapat masuk ke tubuh karena pancaran, mungkin terhirup udara, atau karena makanan. "Kalau sudah ada di dalam tubuh, dikeluarkan di keringat, menemplek di baju. Apabila terkontaminasi, dia disuruh menanggalkan baju dan sepatu, kemudian dilihat apa yang mengandung radiasi," paparnya.

Endang menambahkan jika kondisi sudah berlangsung membaik terkait kebocoran PLTN Fukushima dan dampak radiasinya. Pemerintah memastikan tidak akan kembali melakukan pengecekan radiasi. Cukup melalui pengumuman, di mana seseorang yang melakukan kunjungan ke Fukushima di atas 11 Maret diharapkan untuk segera melapor pusat kesehatan di Bandara. "Nanti akan diberikan kartu dan mereka akan diminta untuk lapor ke puskesmas dan RS terdekat dengan daftar gejala yang harus mereka perhatikan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×