Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan sejumlah proyek layang (elevated) yang tengah dihentikan sementara untuk evaluasi tak akan molor dari target.
Lantaran setelah dilakukan evaluasi, pemerintah tetap meminta kontraktor untuk tak mengendurkan kinerja konstruksi.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi PUPR, Syarif Burhanuddin saat forum merdeka barat, di Kominfo, Kamis (22/2).
Syarif menjelaskan, setelah evaluasi kontraktor tetap akan melakukan konstruksi dalam tiga shift kerja dan tujuh hari kerja dalam sepekan.
Lantaran ia menilai, waktu giliran pengerjaan itu dilakukan oleh pekerja yang berbeda, faktor kelelahan pekerja tetap harus jadi prioritas.
"Tapi akan tetap dievaluasi, kelemahan proses konstruksi di setiap shit-nya, setelah dievaluasi akan jalan lagi," ujar Syarif, Kamis (22/2).
Berbeda hal, setelah beberapa proyek yang tengah dikerjakan terjadi insiden konstruksi, Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Nyoman Wirya Adnyana menjelaskan pihaknya tengah melakukan evaluasi jam kerja.
Perusahaan dengan kode Bursa Efek Indonesia, WSKT itu akan merampingkan jam kerja hingga sore hari hingga waktu yang tak ditentukan.
"Shift kerja kami batasi hingga ketemu ritme-nya fresh kembali. Untuk pemasangan girder non standar akan sampai pukul 5 sore, atau paling lambat 9 malam,"ujar Nyoman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News