kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.097   0,57   0,01%
  • KOMPAS100 1.061   -1,66   -0,16%
  • LQ45 834   -1,33   -0,16%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,55   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,79   0,15%
  • IDX80 121   -0,21   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,28   -0,22%
  • IDXQ30 142   -0,01   0,00%

Pemerintah tengah menyusun skema pembiayaan vaksin Covid-19


Selasa, 01 Desember 2020 / 15:41 WIB
Pemerintah tengah menyusun skema pembiayaan vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Petugas medis menyiapkan vaksin tetanus difteri (TD) sebelum disuntikkan pada anak saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Bandung Rejosari, Malang, Jawa Timur. Rabu (25/11/2020).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh mengatakan, saat ini pemerintah masih menyusun roadmap atau skema pembiayaan vaksin Covid-19.

Hal ini dilakukan mengingat nantinya akan ada vaksin Covid-19 mandiri dan vaksin yang disubsidi atau yang ditanggung oleh pemerintah.

"Roadmap itu sendiri sedang digodok. Setiap minggu ini akan dilakukan rapat bagaimana kita membuat suatu roadmap pembiayaan terhadap mandiri maupun subsidi," ujar Mohamad Subuh dalam dialog produktif dengan tema Vaksinasi: Pencegahan vs Pengobatan, Selasa (1/12).

Menurutnya, pemerintah akan menetapkan berbagai kriteria seperti apa masyarakat yang mendapatkan vaksin mandiri atau yang ditanggung oleh pemerintah.

Baca Juga: Tertekan pandemi, divestasi 4 ruas jalan tol Waskita Karya (WSKT) mundur tahun depan

Meski begitu, Mohamad Subuh mengatakan belum bisa membeberkan berapa banyak masyarakat yang akan mendapatkan vaksin bersubsidi. Namun, dia memastikan pemerintah berkewajiban untuk membiayai vaksin bagi pihak yang tidak bisa menjangkau vaksin tersebut.

Adapun, saat ini pemerintah terus berupaya menghadirkan vaksin Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, berbagai vaksin dari luar negeri yang sudah melewati uji klinis tahap ketiga akan didatangkan pada pertengahan Desember.

"Peruntukannya tentu kepada petugas-petugas frontline, kepada petugas kesehatan, kepada TNI Polri, dan lainnya. Skenarionya seperti itu," katanya.

Dia juga menyebut telah dilakukan simulasi atau ujicoba vaksin ini di beberapa wilayah, sehingga bisa memunculkan kepercayaan kepada masyarakat.

Meski sudah didatangkan ke Indonesia, Mohamad juga menerangkan bahwa vaksin tersebut harus mendapatkan izin dari BPOM. Menurutnya, meski sebuah vaksin sudah melalui uji klinis tahap ketiga setiap negara pengguna mempunyai kewenangan untuk melakukan uji sendiri. Menurutnya, hal ini juga untuk mengedepankan unsur keamanan, efikasi hingga kehalalan.

Selain vaksin yang didatangkan dari luar negeri, vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Biofarma akan selesai melakukan uji klinis tahap ketiga pada Januari 2021 dan hasil evaluasinya akan rampung selambatnya pada Maret 2021.

Selanjutnya: Pertumbuhan pendapatan Zoom diperkirakan akan semakin melandai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×