Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
"Karena kalau tidak, hanya seperti yang biasanya. Kita mengejar sekarang mereka lebih lama tinggal, mengetahui culture mengetahui adventure tourism yang ada sehingga pengalamannya lengkap. Itu strategi kita sekarang," jelas Hengky.
Untuk itu, Hengky pun mengatakan melibatkan semua unsur yang ada, mulai dari masyarakat, media hingga pemerintah kota dan provinsi. Pemerintah pun akan mendorong destinasi pariwisata super prioritas yang sedang digadang-gadang pemerintah saat ini. Dia sana, akan dikembangkan produk-produk wisata yang bisa mendorong wisatawan untuk tinggal lebih lama.
"Misalnya di Toba, bukan hanya sightseeing, nantinya harus bisa adventure di sana. Di Asahan, dia juga bisa melihat proses pembuatan ulos. Sehingga ada waktu lebih panjang lagi untuk mereka tinggal," kata Hengky.
Baca Juga: Turis asing anjlok, peritel di Hong Kong tutup banyak gerai
Untuk mendorong pembangunan destinasi pariwisata prioritas, pemerintah pun menggelontorkan biaya yang besar untuk mendorong infrastruktur juga dukungan dari sisi pendidikan berbentuk vokasi. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM, sehingga masyarakat di daerah tersebut bisa melayani wisatawan yang berkunjung.
Sama seperti sebelumnya, Hengky mengatakan pemerintah masih fokus mengejar wisman dari negara ASEAN dan Asia Pasifik. Meski begitu, mereka juga akan meningkatkan wisman dari Amerika dan Eropa.
"Ini karena mereka benar-benar wisatawan yang memiliki keinginan untuk berlama-lama tinggal di sebuah negara," ujar Hengky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News