kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.404   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.532   -116,15   -1,75%
  • KOMPAS100 968   -17,27   -1,75%
  • LQ45 762   -11,18   -1,45%
  • ISSI 199   -3,66   -1,81%
  • IDX30 395   -4,89   -1,23%
  • IDXHIDIV20 474   -4,27   -0,89%
  • IDX80 110   -1,83   -1,63%
  • IDXV30 116   -0,89   -0,76%
  • IDXQ30 131   -1,54   -1,17%

Pemerintah Targetkan Penerbitan SBN Melesat 42% Menjadi Rp 642,6 Triliun di 2025


Senin, 30 Desember 2024 / 04:40 WIB
Pemerintah Targetkan Penerbitan SBN Melesat 42% Menjadi Rp 642,6 Triliun di 2025
ILUSTRASI. Pemerintah menargetkan penerbitan SBN melonjak menjadi Rp 642,6 triliun di tahun 2025.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah menargetkan pembiayaan utang melalui Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 642,6 triliun di tahun 2025 mendatang.

Angka ini melonjak hingga 42,2% jika dibandingkan dengan outlook penerbitan SBN di tahun 2024 yang mencapai Rp 451,9 triliun. 

Dalam menjalankan kebijakan ini, pemerintah memprioritaskan penerbitan SBN dalam mata uang rupiah. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasar keuangan domestik di tengah ketidakpastian global. 

"Upaya pemenuhan target pembiayaan utang melalui penerbitan SBN tahun 2025 akan dilakukan dengan memprioritaskan instrumen SBN dalam mata uang rupiah," tulis pemerintah dalam Buku II Nota Keuangan APBN 2025, dikutip Minggu (29/12).

Baca Juga: Modal Asing Kembali Hengkang Rp 4,31 Trilun di Pekan Ketiga Desember 2024

Pemilihan instrumen dan tenor penerbitan akan mempertimbangkan faktor-fakto antara lain kebijakan pengelolaan utang, biaya penerbitan SBN, risiko pasar keuangan domestik dan global, preferensi investor dan kapasitas daya serap pasar.

Penerbitan SBN di tahun 2025 akan mencakup berbagai instrumen, seperti Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dengan tenor beragam antara 2 hingga 30 tahun dan Surat Perbendaharaan Negara/Syariah (SPN/S).

Tidak hanya itu, pemerintah juga membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk ikut serta, khususnya melalui penerbitan SBN ritel secara daring.

Langkah ini bukan tanpa alasan. Generasi milenial, dengan daya beli dan kesadaran investasi yang terus meningkat, dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung penerbitan SBN ritel. 

"Dengan penerbitan SBN ritel secara daring, diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat, terutama generasi milenial, untuk berinvestasi pada SBN," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×