kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Pemerintah Targetkan Penciptaan 1,8 Juta Lapangan Kerja Hijau di 2030


Minggu, 25 Mei 2025 / 16:30 WIB
Pemerintah Targetkan Penciptaan 1,8 Juta Lapangan Kerja Hijau di 2030
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah terus berkomitmen terhadap agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% dan menciptakan 1,8 juta lapangan kerja hijau pada tahun 2030.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam rangka mengakselerasi pencapaian SDGs, pemerintah terus berupaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan ramah lingkungan, salah satunya dengan transformasi ekonomi hijau.

“Transformasi ekonomi hijau Indonesia menekankan ekonomi rendah karbon dan sirkular, ekonomi biru, serta transisi energi. Upaya ini diproyeksikan akan berkontribusi pada pertumbuhan PDB rata-rata 6,1% sampai 6,5% per tahun hingga tahun 2050,” kata Airlangga dalam acara The Tri Hita Karana Inaugural Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment for Better Business, Better World, and Sustainable Development Goals, Minggu (25/05).

Baca Juga: Pemerintah Bakal Terbitkan SDG Bond untuk Dukung Program 3 Juta Rumah

Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060. Dalam rangka mendukung hal tersebut, Pemerintah berencana membangun kapasitas energi terbarukan sebesar 75 gigawatt dalam 15 tahun ke depan, termasuk tenaga surya, hidro, panas bumi, dan nuklir, serta berupaya mengatasi kendala keuangan, regulasi, dan komunitas untuk mempercepat transisi energi.

“Indonesia tengah mempercepat proses hilirisasi komoditas utama untuk meningkatkan nilai tambah dalam rantai pasokan ini dan menciptakan daya saing industri. Contohnya, industri nikel yang tengah dikembangkan untuk mendukung ekosistem electric vehicle, serta meningkatkan produksi baja tahan karat,” ujar Menko Airlangga.

Selain itu, pemerintah terus mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program KUR. Pada tahun 2025 pemerintah menetapkan target Rp 300 triliun untuk penyaluran KUR, mencerminkan tingginya permintaan pembiayaan terjangkau di sektor tersebut.

Baca Juga: Dukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Kimia Farma Perkuat Program TJSL

Lebih lanjut, Menko Airlangga menghimbau kepada para komunitas bisnis, baik domestik maupun internasional, untuk melakukan beberapa hal, diantaranya yaitu berinvestasi dalam infrastruktur berkelanjutan yang sejalan dengan komitmen SDGs Indonesia, berkolaborasi dalam inisiatif ekonomi hijau, termasuk proyek energi terbarukan dan ekonomi sirkular.

Selain itu juga mendukung transformasi digital dengan berinvestasi dalam infrastruktur dan layanan digital, terlibat dalam industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah dan ketahanan industri, serta berpartisipasi dalam program perlindungan sosial untuk memastikan pertumbuhan inklusif dan keberlanjutan.

“Mari bersama-sama, kita membangun lingkungan bisnis yang lebih baik dan dunia yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkas Menko Airlangga. 

Selanjutnya: Pakistan Alokasikan 2.000 MW Listrik untuk Penambangan Bitcoin dan Pusat Data AI

Menarik Dibaca: 5 Langkah Cerdas Memulai Menabung di Tahun 2025 yang Bisa Dilakukan Siapa Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×