kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Pemerintah Targetkan Akses Ekspor Buah Tropis ke Selandia Baru Bisa Ditingkatkan


Rabu, 04 Juni 2025 / 15:44 WIB
Pemerintah Targetkan Akses Ekspor Buah Tropis ke Selandia Baru Bisa Ditingkatkan
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD di Paris, Prancis, pada Rabu (4/06).

Pertemuan tersebut menjadi momen penting untuk memperdalam kerja sama dan membuka peluang baru dalam hubungan bilateral kedua negara.

Pemerintah Indonesia tengah memperluas akses ekspor buah tropis, seperti nanas yang sudah berhasil menembus pasar Selandia Baru. Menyusul, komoditas hortikultura unggulan Indonesia seperti pisang, mangga, dan pepaya yang saat ini sedang dalam proses.

“Kami harap Selandia Baru dapat membuka akses pasar yang lebih luas untuk buah tropis Indonesia,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/6).

Baca Juga: Perdagangan Indonesia dan Selandia Baru Selama Kuartal I 2025 Tembus US$ 476,90 juta

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2024 nilai perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mencapai US$ 1,92 miliar. 

Adapun investasi Selandia Baru di Indonesia juga menunjukkan tren positif mencapai US$ 26 juta pada 2024. Kedua negara sepakat meningkatkan nilai perdagangan menjadi NZD 6 miliar pada 2029 lewat rencana aksi bersama yang menyeluruh.

Selain itu, kedua negara juga membahas dampak kebijakan tarif universal 10% yang diterapkan Amerika Serikat, yang mempengaruhi produk pertanian dan industri Selandia Baru. Indonesia merespons dengan membuka dialog intensif dan menawarkan paket investasi, serta kerja sama di sektor energi, pertanian, dan teknologi strategis.

Kerja sama di bidang energi panas bumi juga mendapat dorongan lewat hibah lebih dari NZD15 juta untuk memperkuat pengembangan energi bersih di Indonesia. Upaya serupa dilakukan di bidang sertifikasi halal guna mempermudah ekspor produk halal.

Pertukaran tenaga kerja menjadi fokus lain yang juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Skema visa kerja untuk tenaga Indonesia di Selandia Baru sudah berjalan dan pemanfaatannya perlu terus ditingkatkan.

Baca Juga: Tak Mau Kalah, Australia dan Selandia Baru Bakal Lindungi Diri Dari Tarif Film Trump

Pemerintah kedua negara juga tengah meninjau kemungkinan program Working Holiday untuk mempererat hubungan sosial dan budaya.

Di tingkat internasional, Indonesia yang tengah melaju dengan proses aksesi ke OECD dan CPTPP, mendapat dukungan penuh dari Selandia Baru. Langkah tersebut diharapkan dapat mempercepat reformasi ekonomi dan menguatkan posisi Indonesia di kancah global.

“Indonesia telah sampaikan Initial Memorandum pada 3 Juni 2025 yang menjadi langkah penting dalam aksesi ke OECD. Kami juga telah mengirimkan kuesioner untuk CPTPP. Kami berharap Selandia Baru dapat terus mendukung upaya-upaya strategis ini,” jelas Menko Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×