kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemerintah tak ubah target pertumbuhan ekonomi


Selasa, 05 Mei 2015 / 18:11 WIB
Pemerintah tak ubah target pertumbuhan ekonomi
Chatib Basri. Perlambatan 1% Ekonomi China Berdampak 0,3% pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Reporter: Agus Triyono | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah menyatakan tidak akan mengubah target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%- 5,7% yang telah mereka tetapkan. Mereka tetap yakin, walaupun realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2015 hanya mencapai 4,7%, target pertumbuhan tahun ini tetap akan bisa dicapai.

Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, keyakinan tersebut salah satunya didasarkannya pada belanja pemerintah yang mulai April kemarin sudah bisa efektif digunakan. Selain itu, keyakinan juga didasarkannya pada perubahan nomenklatur kementerian yang sudah selesai dijalankan pemerintah.

"Sekarang sudah mulai bisa dijalankan semua kan, belanja pemerintah, perubahan nomenklatur, itu, jadi tidak perlu direvisi dulu," kata Sofyan di Istana Negara Selasa (5/4).

Sofyan mengakui, ekonomi Indonesia pada tahun 2015 ini masih mendapatkan bandul yang cukup berat dari perlambatan ekonomi China dan Eropa yang membuat ekspor lesu. "Itu akan kami coba atasi dengan menggarap pasar ekspor baru, pemerintah akan lebih agresif," katanya.

BPS pekan ini mengumumkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 ini hanya mencapai 4,7%. Angka ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,21%.

Suryamin, Kepala BPS mengatakan, ada beberapa faktor yang memicu perlambatan ekonomi dalam negeri tersebut. Salah satunya, perlambatan ekonomi di negara mitra dagang utama Indonesia.

Suryamin bilang, perlambatan tersebut telah membuat ekspor Indonesia ke negara mitra dagang tersebut melempem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×