Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengakui masih ada tiga triwulan lagi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Ekonomi yang melemah pada periode awal yang hanya menembus 4,71% disebabkan berbagai faktor.
Menurut Sofyan, ekspor melemah karena tujuan mitra dagang utama Indonesia seperti China dan Eropa terjadi perlambatan. Dari sisi pemerintah sendiri baru pada akhir April terjadi realisasi anggaran. "Ada nomenklatur yang berubah sehingga menyebabkan investasi pemerintah terhambat," ujarnya, Selasa (5/5)
Pemerintah masih akan tetap berpegang pada target pertumbuhan 5,7% hingga akhir tahun. Investasi pemerintah akan dipercepat. Presiden Jokowi, menurut Sofyan, turun ke lapangan untuk mendorong realisasi anggaran. Melihat secara jelas apa yang menjadi hambatan agar realisasi investasi bisa berjalan cepat.
Sebagai informasi, laju pertumbuhan sebesar 4,71% lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan pertama tahun lalu yang sebesar 5,14%. Sementara bila dibanding secara triwulan bulan sebelumnya (qoq) ekonomi Indonesia turun 0,18%.
Pertumbuhan tahunan 4,71% ini merupakan pertumbuhan yang terendah sejak 2011. Triwulan pertama 2014 ekonomi Indonesia tumbuh 5,14%, triwulan pertama 2013 tumbuh 5,61%, triwulan pertama 2012 tumbuh 6,11%, dan triwulan pertama 2011 tumbuh 6,48%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News