Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pembelian sapi milik peternak korban Merapi dimulai hari ini (1/12). Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan, pemerintah telah siap membeli sebanyak 3811 ekor sapi peternak korban letusan Gunung Merapi.
Agung mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menyiapkan dana untuk membiayai pembelian itu. Cara, para bupati mengajukan jumlah sapi yang akan dibeli dari daerah mereka. Para Bupati itu berasal dari empat kabupaten yang terkena dampak letusan Merapi, yaitu Sleman, Klaten, Boyolali, dan Magelang. "Jadi sudah bisa dicairkan dan tentunya harus melalui para bupati masing-masing," ujar Agung usai rapat terbatas tentang BOS di Istana Wakil Presiden, Rabu (1/12).
Rencananya, sapi-sapi yang dibeli pemerintah nantinya akan diberikan kepada peternak yang sapinya tewas terkena awan panas Merapi. "Sapi itu nanti akan juga dijadikan bantuan sosial kepada pemilik ternak yang sapinya sudah mati," ujar mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu.
Adapun rincian harga penjualan itu adalah sapi yang sedang laktasi alias sapi perah dihargai Rp 10 juta per ekor. Sedangkan, sapi dara yang sedang bunting seharga Rp9 juta, sapi dara biasa harganya Rp7 juta.
Kemudian, sapi pedet atau anakan harga jualnya Rp5 juta. Lalu, sapi potong dan kerbau dihargai Rp22 ribu per kilogram bobot hidup. Selanjutnya, sapi betina yang sedang tidak laktasi dan tidak bunting dihargai Rp20 ribu per kilogram bobot hidup.
Sekretaris Utama BNPB Fatchul Hadi menambahkan, para bupati sudah bisa mengajukan data jumlah sapi yang siap dibeli mulai hari ini. "Kami menyiapkan Rp 100 miliar," terangnya.
Cuma, Fatchul enggan memastikan apakah dana tersebut cukup untuk membeli seluruh sapi nantinya. "Tergantung nanti kondisi dan jumlah ternak di lapangan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News