kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Pemerintah beli 3.800 ekor sapi korban Merapi


Selasa, 23 November 2010 / 16:34 WIB
Pemerintah beli 3.800 ekor sapi korban Merapi
ILUSTRASI. Mi instan Indomie


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Jumlah sapi yang dijual ke pemerintah akibat letusan Gunung Merapi mencapai 3.800 ekor. Sapi ini berasal dari Kabupaten Klaten, Magelang, Sleman dan Boyolali.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, jumlah sapi yang dijual oleh korban letusan Gunung Merapi ini lebih sedikit ketimbang yang ada. Dia beralasan, pemerintah tidak bisa memaksakan warga untuk menjual hewan ternaknya. "Memang soal ternak itu lebih diutamakan bagi masyarakat yang ingin menjual," ujar Agung usai rapat terbatas di Istana Wakil Presiden, Selasa (23/11).

Sebelumnya Menteri Pertanian Suswono menyatakan sebanyak 10.361 sapi milik pengungsi Merapi telah terdaftar dan siap jual. Pemerintah sendiri sudah menyiapkan anggaran Rp 100 miliar untuk membeli sapi tersebut.

Adapun rincian harga penjualan itu adalah sapi yang sedang laktasi alias sapi perah dihargai Rp 10 juta per ekor. Sedangkan, sapi dara yang sedang bunting seharga Rp 9 juta, sapi dara biasa harganya Rp 7 juta per ekor.

Kemudian, sapi pedet atau anakan harga jualnya Rp5 juta. Lalu, sapi potong dan kerbau dihargai Rp 22.000 per kilogram bobot hidup. Selanjutnya, sapi betina yang sedang tidak laktasi dan tidak bunting dihargai Rp 20.000 per kilogram bobot hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×