Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Pusat telah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka antisipasi bencana alam akibat fenomena La Nina.
Fenomena La Nina dinilai berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 40%. Hal itu membuat potensi terjadinya bencana hidrometeorologi juga ikut naik.
"Kalau DKI sudah kami adakan rapat karena dalam konteks tadi hidrometerologi dan covid, Ibu Dwikorita sudah memberi tahu seluruh gubernur di Jawa dan Bali," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan usai rapat terbatas, Selasa (13/10).
Antisipasi disampaikan Luhut telah dilakukan sejak dua minggu lalu. Oleh karena itu ,diharapkan pemerintah daerah telah lebih siap dalam menghadapi potensi bencana.
Baca Juga: Mengenal fenomena La Nina yang dikhawatirkan Jokowi
Selain koordinasi tersebut, persiapan juga telah dilakukan dari segi logisitik. Kesiapan tersebut telah disampaikan oleh Menteri Sosial Juliari Batubara.
"Instruksi presiden sangat clear bahwa apabila bencana datang kita harus segera distribusikan bantuan-bantuan tersebut," terang Juliari.
Guna mempercepat penyaluran bantuan, Kementerian Sosial juga telah menyiapkan relawan yang membantu penyaluran bika terjadi bencana. Total relawan yang telah siap saat ini mencapai 39.000 orang.
"Begitu ada bencana kita akan instruksikan, mereka akan tiba di lokasi bencana segera dan melakukan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penanganan bencana," jelas Juliari.
Selanjutnya: Pemerintah siapkan asuransi dampak bencana sektor pertanian dan perikanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
