Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Kemudian, adanya risiko tapering tantrum atau pengetatan likuiditas dapat terjadi jika ekonomi Amerika Serikat (AS) pulih lebih cepat dari yang diekspektasikan sebelumnya.
“Sehingga dapat membatasi capital inflow atau memicu outflow dan risiko masih belum pulihnya beberapa sektor ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 di saat beberapa sektor lain sudah tumbuh K-shape recovery,” kata Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (29/4).
Proyeksi Faisal, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 akan berada di kisaran pertumbuhan 5,1% hingga 5,2% yoy.
“Namun masih bisa lebih tinggi jika perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia di tahun ini secara konsisten terus menunjukkan peningkatan/percepatan,” ucap dia.
Selanjutnya: Menkeu Sri Mulyani targetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 tembus 5,8%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News