kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah petakan investasi hijau di Papua, bagaimana dengan pengembangan sawit?


Selasa, 25 Februari 2020 / 17:26 WIB
Pemerintah petakan investasi hijau di Papua, bagaimana dengan pengembangan sawit?
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan segera memetakan investasi hijau di Papua dan Papua Barat. Pemetaan ini akan dilakukan melalui High Level Meeting Green Investment yang akan digelar di Sorong, 26 hingga 28 Februari mendatang.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan, dalam investasi hijau tersebut, pemerintah ingin mengedepankan produk-produk lokal seperti kakao, kopi, pala dan sebagainya. Namun, dia memastikan pengembangan sawit tidak akan dilakukan.

Baca Juga: Indonesia masuk jajaran 10 negara produsen emas terbesar dunia, di posisi berapa?

"Kami ingin mengatakan komitmen kita, tidak ada lagi pengembangan kelapa sawit. Kita sudah moratorium dengan 14 juta hektare," ujar Luhut, Selasa (25/2).

Menurut Luhut, pemilik modal yang akan berinvestasi di Papua dan Papua Barat akan berinvestasi sesuai dengan arahan pemerintah, dimana investasi dilakukan dengan tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan.

Dia menambahkan, investasi hijau di Papua dan Papua Barat ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Papua yang juga bertujuan untuk memberi pengaruh positif pada lingkungan.

Baca Juga: IndiHome targetkan 8,3 juta pelanggan tahun ini, berikut strateginya

Dengan mengembangkan komoditas di Papua dan Papua Barat, Luhut berharap masyarakat di wilayah tersebut akan semakin berkembang, baik dari sisi kesejahteraan hingga kemampuan dalam menghasilkan komoditas yang berdaya saing.

Lebih lanjut, Plt. Deputi bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti mengatakan, Kemenko Maritim dan Investasi mengatakan sudah memiliki rancangan sektor dan komoditas apa saja yang akan diusulkan sebagai investasi hijau di Papua dan Papua Barat.

Sejauh ini, komoditas yang ditawarkan mulai dari kakao, kopi, vanila, rempah. rumput laut, udang, perikanan hingga ecotourism. "Tetapi dalam persiapan ada tambahan usulan, baik dari Bappenas yang menyarankan sagu, BKPM ada pala. Jadi masih berkembang," tutur Nani.

Baca Juga: Phintraco Sekuritas perkenalkan pasar modal hingga ke pesantren

Nani juga mengatakan, nanti dalam High Level Meeting tersebut akan dilihat seperti apa minat investor dalam investasi hijau ini. Menurutnya, sudah ada beberapa investor yang memang menunjukkan ketertarikannya pada bidang tertentu.

Bila nanti sudah dilakukan pertemuan untuk membahas investasi hijau ini, nanti akan dikerucutkan sektor mana yang sudah siap untuk didorong sebagai investasi hijau terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×