kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah pakai dana hibah US$ 60 juta dari AS


Kamis, 08 November 2012 / 16:16 WIB
Pemerintah pakai dana hibah US$ 60 juta dari AS
ILUSTRASI. Prospek saham properti kian menarik seiring diperpanjangnya insentif perpajakan sektor properti. KONTAN/Baihaki/20/8/2021


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah akan menyerah dana hibah sebesar US$ 60 juta dari total sebesar US$ 600 juta dari Amerika Serikat. Dana hibah ini akan dipakai untuk membangun infrastruktur pada 2013 mendatang.

Dana hibah ini akan dipakai oleh Pemerintah Provinsi Jambi dan Sulawesi Barat. Kedua pemerintah provinsi ini sudah meneken dua kesepakatan pada pekan ini.

Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Lukita Dinarsyah Tuwo menjelaskan, dana hibah akan digunakan untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomasa, panas bumi dan  mikrohidro di Jambi dan Sulawesi Barat. “Kami tetapkan dulu ini sebagai pilot project. Kalau ini berhasil, kami tidak akan berhenti di dua provinsi tersebut. Kami akan melanjutkan ke daerah lain dengan menggunakan dana APBN,” kata Lukita, Kamis (8/11).

Lukita menjelaskan, kedua provinsi ini memperoleh dana hibah karena berkomitmen besar memanfaatkannya. Selain itu, kedua wilayah ini mempunyai potensi besar dari segi ekonomi, sumber daya energi terbarukan dan geografis.

Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh menilai dana hibah ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahya. Dia yakin angka kemiskinan di daerahnya yang sebesar 12,38% bisa berkurang.
 
Indonesia menerima dana hibah senilai US$ 600 juta dari Amerika melalui Millenium Chalenge Corporation. Dana hibah yang rencananya akan diberikan secara bertahap selama lima tahun dari 2013- 2018 tersebut ditujukan untuk membantu Indonesia dalam mengurangi angka kemiskinan.
 
Lukita mengatakan, pemanfaatan dari dana hibah untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut nantinya akan difokuskan pada tiga proyek, yaitu; proyek kemakmuran hijau yang salah satunya digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro dan panas bumi di Jambi dan Sulawesi Barat senilai US$ 332,5 juta, proyek kesehatan dan nutrisi berbasis masyarakat senilai US$ 130 juta dan modernisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah sebesar US$ 50 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×