kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi 2012 mencapai 6,6%


Rabu, 28 Desember 2011 / 17:18 WIB
Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi 2012 mencapai 6,6%
ILUSTRASI. PT Energi Mega Persada Tbk ENRG Foto:Dok.Energi Mega Persada


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can


JAKARTA. Meski pengamat memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai melambat sebagai imbas krisis ekonomi global, pemerintah masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,5% pada kuartal terakhir 2011. Bahkan, pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,6% pada 2011 ini.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo melihat perkembangan sektor pendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum banyak terpengaruh. "Paling tidak masih bisa tumbuh paling tidak 6,5% kalau bisa malah bisa lebih (tinggi)," ujarnya, Rabu (28/12).

Menurutnya, beberapa faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal IV tahun ini adalah sektor manufaktur, perdagangan dan sektor komunikasi yang masih tumbuh pesat. Dia bilang ketiga sektor itu masih menjadi pendorong utama. Agus juga memperkirakan, kinerja ekspor bisa mencapai target sebesar US$ 200 miliar.

Kepala Ekonom Dhanareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengingatkan memburuknya kondisi ekonomi global membuat ekonomi Indonesia bisa terimbas koreksi. "Kami memperkirakan pada kuartal IV 2011 ekonomi kita tumbuh 6,1%," ujarnya.

Akibat perlambatan ekonomi dunia, Purbaya memperkirakan pada akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 6,4%, atau lebih rendah dari target yang dipatok pemerintah sebesar 6,5%. “Rata-rata pertumbuhan ekonomi 2011 saya perkirakan 6,4%. Kalau rata-rata kuartal I sampai III 6,5%, maka kuartal IV mungkin hanya sekitar 6,1%," kata Purbaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×