kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Mulai Serius Garap Nuklir


Senin, 08 Maret 2010 / 10:34 WIB


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Pemerintah Indonesia pada 2010 ini akan gencar melakukan sosialisasi mengenai pengembangan energi nuklir. Sosialisasi ini masuk dalam prioritas pembangunan nasional 2010 untuk pengembangan energi alternatif di luar panas bumi. Dengan sosialisasi ini, sepertinya dalam waktu tidak lama lagi Indonesia benar-benar bisa mempunyai reaktor energi nuklir.

Sosialisasi dan upaya pengembangan energi alternatif di luar panas bumi itu masuk dalam Inpres No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010. “PII menyambut baik Inpres tersebut. Nuklir bisa menjaminan pasokan energi jangka panjang (longterm energy security of supply), sehingga terobosan ini merupakan langkah yang paling tepat,” kata Sekretaris Jenderal Persatuan Insiyur Indonesia (PII) Heru Dewanto di Jakarta, hari ini. PII merupakan organisasi yang dari semula mendorong pemanfaatan energi nuklir dalam peningkatkan energi.

Heru menambahkan, Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah memutuskan untuk memiliki reaktor nuklir untuk suplai energi pada 2017 nanti. Namun kebijakan ini kemudian dicabut, sehingga kita tidak memiliki strategi kebijakan energi yang menjangkau kepentingan masa depan. Menurutnya, selain aman, energi nuklir juga lebih ekonomis, lebih memberi kepastian pasokan, dan bisa memberi sumbangan besar mengurangi pemanasan global.

“Dengan inpres ini kita harap keinginan untuk membangun reaktor pada 2017 tercapai,” katanya. Menurutnya kapasitas terpasang pembangkit listrik Indonesia yang saat ini sekitar 30.000 MW dan perkiraan kebutuhan kapasitas terpasang tahun 2014 sebesar 56.000 MW. Sebenarnya jika program pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap pertama dan kedua dalam 5 tahun mendatang terwujud maka total pasokan listrik akan mencapai 50.000 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×