Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan beras tahap kedua besok, Senin (11/9). Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, penyaluran kembali bantuan pangan beras ini merupakan langkah intervensi yang perlu dilakukan pemerintah agar harga beras dapat kembali stabil.
Sama halnya dengan periode sebelumnya, pemerintah akan menyalurkan sebanyak 10 kg beras setiap bulan kepada 21.253 KPM di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
"Jadi, mulai Senin depan Bulog akan mendistribusikan bantuan pangan beras kepada 21,353 juta KPM selama tiga bulan ke depan," kata Arief dalam siaran pers, Minggu (10/9).
Baca Juga: Titik Keseimbangan Baru Harga Beras
Dengan penyaluran ini, menurutnya, dapat menekan harga beras sekitar 7%-8% yang pada muaranya juga dapat memberikan multiplier effect, terutama untuk pengendalian inflasi nasional.
"Program ini memang didesain untuk memberikan multiplier effect, terutama untuk pengendalian inflasi nasional,” kata Arief.
Dalam statistik perberasan yang dirilis Badan Pusat Statistik pada 1 September 2023 lalu, tercatat pada bulan Februari 2023 tingkat inflasi beras sebesar 2,63% (month to month).
Baca Juga: Harga Beras Naik, AB2TI: Ini Harga Baik untuk Petani Kecil
Inflasi menurun sampai 0,03% pada bulan Juli, tetapi kembali meningkat menjadi 1,43% di Agustus 2023. Terkait itu, andil inflasi beras 0,08% secara bulanan pada Februari juga sempat turun dan membesar kembali di Agustus mencapai 0,05%.
"Bantuan pangan beras tersebut dinilai mampu meredam laju kenaikan harga beras sepanjang April sampai Juli 2023 sehingga berdampak pada terjaganya tingkat inflasi secara umum," papar Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News