Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Djumyati P.
BOGOR. Pemerintah mendesak seluruh Badan usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan efisiensi belanja operasional sebesar 10% guna mendukung pendanaan pembangunan konektivitas ekonomi dan infrastruktur pendukungnya di Tanah Air.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan jika pemerintah sudah melakukan efisiensi belanja rutin sebesar 10%, maka perusahaan plat merah ini juga perlu melakukan kebijakan serupa.
“Saya minta satu kelompok kerja untuk membahas mengenai penurunan operational cost BUMN 10%. Kalau total belanja operasional BUMN sekitar Rp1.000 triliun, maka itu kan ada Rp100 triliun yang bisa digeser capex. Itu nanti kami lihat kesanggupan mereka berapa,” ujarnya, Jumat,(11/2).
Menurutnya, BUMN memang harus menyeimbangkan posisi keuangannya, antara lain dengan menekan ongkos operasional. “Kalau operational expenditure bisa di-cut 10% dan dipindah ke capital expenditure, luar biasa. Dahsyat sekali. Semangatnya harus ke sana,” imbuhnya.
Hatta mengungkapkan BUMN telah berkomitmen menginvestasikan dana sebesar US$ 40 miliar atau setara dengan Rp 387 triliun dalam percepatan pembangunan ekonomi. Hingga 2025, diperkirakan total anggaran yang dibutuhkan untuk percepatan pembangunan ekonomi diperkirakan sekitar Rp 4.000 triliun. "Ini memperlihatkan, sepertinya BUMN telah mempersiapkan diri betul untuk terlibat," tutur Hatta.
Kendati demikian, komitmen tersebut akan dipastikan lagi pada saat pertemuan antara BUMN, pemerintah daerah dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 21 Februari mendatang di Istana Bogor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News