Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Koreksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini berdampak pada optimisme pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Akibat revisi pertumbuhan ekonomi global, pemerintah juga mulai melonggarkan target pertumbuhan ekonominya.
Jika semula pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2013 6,8%, kini dengan koreksi kondisi global pemerintah memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 6,5% - 6,8% di tahun ini.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menuturkan dampak perlambatan ekonomi global semakin terlihat dari daya beli negara-negara lain atas produk Indonesia yang semakin lemah. Imbasnya, penerimaan negara bisa menurun. "Kalau melihat kondisi itu, kita harus waspada," ujarnya Rabu (27/3).
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menambahkan, Indonesia tidak bisa lepas dari dampak koreksi pertumbuhan ekonomi global. Makanya, mau tidak mau Indonesia harus melakukan penyesuaian pada target pertumbuhan ekonominya.
Mahendra juga bilang, dengan kondisi global yang masih penuh ketidakpastian, target pertumbuhan ekonomi 6,5% bukan satu angka yang mudah untuk dicapai. "Butuh kerja keras untuk bisa mencapainya. Bukan hanya perkembangan global yang menentukan, tapi dari perkembangan dalam negeri juga harus dijaga baik dari sisi fiskal, inflasi, maupun momentum pertumbuhan itu sendiri," katanya.
Mahendra bilang, dengan pelemahan ekonomi global, Indonesia belum bisa mengandalkan ekspor sebagai pendorong pertumbuhan. Namun, Mahendra yakin investasi dan konsumsi masyarakata masih akan cukup kuat menopang pertumbuhan. Namun, Mahendra mengingatkan belanja pemerintah terutama belanja modal dan belanja barang masih harus diperkuat.
Untuk kuartal I 2013 ini, Mahendra juga optimis ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh sekuat periode yang sama tahun lalu. Ia beralasan, investasi dan konsumsi masyarakat masih secara umum masih kuat, meskipun ada pelemahan konsumsi di beberapa sektor industri seperti pertumbuhan konsumsi semen. Catatan saja, pada kuartal I 2012 ekonomi Indonesia tumbuh 6,3%.
Agus bilang, pemerintah harus berkomitmen dan bekerja keras untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini. Setidaknya, "Kita ingin pertahankan reputasi dalam 9 kuartal terakhir ekonomi bisa tumbuh di atas 6%," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News