kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah memastikan akan mendorong sektor ekonomi berbasis teknologi


Senin, 10 Agustus 2020 / 15:57 WIB
Pemerintah memastikan akan mendorong sektor ekonomi berbasis teknologi
ILUSTRASI. Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Raden Pardede


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi virus corona atau Covid-19 telah menghantam segala aspek kehidupan manusia termasuk sektor ekonomi. Akibatnya, resesi ekonomi melanda sejumlah negara. Badan Pusat Statistik juga telah mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 2-2020 mengalami pertumbuhan negatif di 5,32% yoy.

Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Raden Pardede mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi di setiap negara. Tak terkecuali Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Jerman dan sebagainya yang mengalami pertumbuhan negatif yang amat dalam.

Baca Juga: Raden Pardede: Pemerintah telah siapkan strategi agar Indonesia kembali sehat

Meski ekonomi Indonesia sedang terancam resesi, Raden menyebutkan masih ada beberapa sektor usaha yang masih menunjukan pertumbuhan yang positif yakni sektor makanan, obat-obatan atau farmasi, sektor komunikasi dan sektor pertanian.

“Sektor komunikasi, makanan, obat-obatan dan pertanian justru meningkat saat Work Form Home pada PDB kuartal 2-2020. Ini karena masyarakat masih membutuhkan keperluan-keperluan dari sektor tersebut,” ujar Raden saat konferensi daring, Senin (10/8).

Adapun juga sektor-sektor yang tumbuh negatif dan paling terdampak yakni sektor pariwisata, transportasi, restaurant, hotel dan hiburan. “Sehingga arah kebijakan fiskal lebih banyak ke arah sektor yang paling terdampak,” tambahnya.

Baca Juga: Bandel Melanggar Protokol Corona, Ada Sanksi Penutupan Usaha Menurut Inpres 6/2020

Nantinya, setelah Covid-19 selesai, pemerintah tentunya akan mendukung sektor ekonomi berbasis teknologi. Sebab, akibat dampak Covid-19 perubahan perilaku pasti terjadi dari yang sebelumnya offline menjadi serba online.

“Bahkan hingga Covid-19 selesai, kebiasaan online akan shifting. Bisa jadi presentase kegiatan offline akan 60%  dan 40% akan online dalam artian transformasi digital,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×