Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari
Adapun total realisasi anggaran program PEN hingga awal November tersebut telah dialokasikan kepada enam program. Pertama, stimulus kesehatan Rp 34,07 triliun setara 35% dari pagu.
Kedua, perlindungan sosial Rp 181,11 triliun sama dengan 77,3% dari total anggaran. Ketiga, dukungan sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (pemda) sebesar Rp 32,47 triliun atau 49,2% dari pagu.
Keempat, stimulus usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebesar Rp 95,23 triliun setara 82,9% dari total anggaran. Kelima, insentif perpajakan sebesar Rp 38,13 triliun setara 31,6% dari pagu. Keenam, pembiayaan korporasi baru Rp 2,001 triliun sama dengan 3,2% dari total alokasi anggaran.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah berharap penyerapan anggaran PEN dapat maksimal di sisa tahun ini. Bahkan Sri Mulyani masih pede bisa terserap 100% di akhir 2020.
Baca Juga: Sri Mulyani curhat belanja negara membengkak di tahun ini
Kata Menkeu, peningkatan penyerapan anggaran PEN sudah berlangsung sejak awal kuartal III-2020 hingga saat ini. Dalam kurung waktu tersebut, pemerintah juga melakukan redesign program PEN agar lebih cepat dan efektif dirasakan oleh masyarakat.
“Hasil survei PEN perlindungan sosial menunjukkan hal membaik. Waktu itu banyak merasa belum dapat dan lain-lain, kami lihat perlindungan sosial kita cakupan makin luas dan targeting makin baik. Semua rumah tanggal kelompok 40% terbawah menerima paling tidak 1 bantuan meski kita ada isu exclusion dan inclussion eror, kami tetap melakukan perbaikan,” kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (12/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News