kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah janjikan banyak insentif bagi pengembangan mobil listrik


Sabtu, 17 Agustus 2019 / 12:05 WIB
Pemerintah janjikan banyak insentif bagi pengembangan mobil listrik


Reporter: Eldo Christoffel Rafael, Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendaraan bermotor listrik (KBL) berbasis baterai segera meramaikan jalanan. Pemerintah sudah menerbitkan payung hukum percepatan pengembangan mobil/motor listrik.

Beleid itu juga memberikan banyak insentif agar harga jual mobil/motor listrik tidak semahal seperti sekarang ini.

Payung hukum tersebut adalah Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan.

Baca Juga: Perpres sudah diteken, kapan Corolla Hybrid dan Prius PHEV meluncur?

Aturan ini berlaku efektif sejak diundangkan 12 Agustus 2019. Namun, pelaksanaan kebijakan ini juga masih menunggu aturan pelaksana yang ditargetkan harus keluar maksimal setahun ke depan.

Melalui beleid ini, pemerintah ingin memperbanyak kendaraan bermotor yang hemat energi dan ramah lingkungan. Tak heran, pemerintah pun menyusun program untuk percepatan pengembangan industri KBL di dalam negeri.

Untuk memacu investasi industri KBL, pemerintah pun banyak memberikan insentif, baik fiskal maupun nonfiskal dari pemerintah pusat hingga daerah.

Bersamaan itu, pemerintah juga akan membatasi peredaran kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM). Pembatasan ini akan diatur lebih lanjut melalui peraturan pelaksana.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis, pengembangan KBL bakal mendapat respons positif dari investor. KBL bisa menjadi primadona baru di industri otomotif.

Hal ini lantaran harga KBL bisa murah karena banyaknya insentif fiskal. "Kalau sekarang beda harganya sekitar 40%. Dengan kebijakan itu (insentif) maka bisa menjadi sekitar 10%-15% dari mobil combustion engine (mobil bermesin pembakar)," proyeksi Airlangga, Kamis (15/8).

Baca Juga: Ini alasan mengapa harga mobil listrik bisa lebih murah 25%

Saat ini sudah ada beberapa mobil berbasis listrik yang beredar di pasar, namun masih hybrid dengan BBM. Salah satunya Toyota C-HR Hybrid dengan harga mulai dari Rp 523,35 juta, sedangkan produk konvensional mulai dari Rp 493,35 juta.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×