kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah harap investasi Korsel capai US$ 30 M


Jumat, 20 Juli 2012 / 18:38 WIB
Pemerintah harap investasi Korsel capai US$ 30 M
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BNI hari ini Jumat 25 Juni 2021, intip sebelum tukar valas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/06/2021.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pemerintah berharap investasi Korea Selatan meningkat pasca penandatanganan Indonesian Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Menteri Perindustrian MS Hidayat menargetkan investasi asal Negeri Ginseng ini mencapai US$ 30 miliar dalam dua tahun ke depan.

Hingga Juni 2012 lalu, nilai investasi asal Korea Selatan di Indonesia mencapai sekitar US$ 15 miliar. Karena itu, Hidayat yakin sisa investasi sebesar US$ 15 lagi hingga tahun 2013 bisa tercapai.

Investasi besar asal Korea Selatan tahun ini di antaranya adalah Posco yang berkomitmen untuk menanamkan investasi sebesar US$ 6 miliar. Lalu produsen ban Hankook Tire yang mengivestasikan US$ 1,2 miliar untuk pembangunan pabrik ban baru di Bekasi.

Selain itu ada pula Honam Petrochemical Corporation, perusahaan kimia yang menanamkan investasi sebesar US$ 5 miliar. Namun hingga kini investasi Honam masih terhambat keterbatasan lahan.

Pemerintah dan Korea Selatan telah menggelar perundingan putaran pertama IK-CEPA pada 12 Juli lalu di Jakarta. Perundingan itu dipimpin oleh Sahala Lumban Gaol selaku Ketua Tim Perundung Indonesia untuk IK-CEPA dan Ketua Tim Perunding Korea untuk IK-CEPA Kim Young-Moo.

Direktur Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana mengatakan, perjanjian kerjasama ini bisa mendorong pertumbuhan perdagangan dan proses alih teknologi. "Untuk itu akselerasi investasi harus dilakukan," kata Agus usai bertemu Wakil Menteri Teknologi dan Industri Korea Selatan, Yoon Sang Jik, Jumat (20/7).

Agus mengatakan, pembahasan CEPA yang baru mencapai tahap pertama harus dimaksimalkan supaya tidak hanya menguntungkan Korea Selatan. Sebab, dia menilai, kondisi industri antara kedua negara masih jomplang. "Yang namanya kerja sama itu kan harus simetris jadi jangan sampai membunuh satu pihak," ujarnya.

Untuk mendorong arus investasi, Agus bilang ada beberapa agenda pertemuan dengan industri maupun pemerintah negeri tersebut. Di antaranya adalah pertemuan di Jeju, Korsel yang berupa pertemuan ekonomi di tingkat menteri kedua negara. November mendatang bakal digelar pertemuan pengusaha asal Korea Selatan yang ada di Indonesia untuk membicarakan hambatan dan peluang menambah investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×