kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah gulirkan tabungan anak jalanan di 6 kota


Minggu, 10 April 2011 / 13:42 WIB
Pemerintah gulirkan tabungan anak jalanan di 6 kota
ILUSTRASI. IHSG mencatat kinerja terburuk dari enam bursa ASEAN. IHSG turun 21,55% sejak awal tahun.


Reporter: Hans Henricus | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah meluncurkan tabungan untuk anak jalanan. Setelah di Jakarta, tahun depan program itu bergulir di enam kota yang terdeteksi marak adanya anak jalanan.

Dana tabungan itu sekitar Rp 1,8 juta untuk tiap orang anak selama setahun. Adapun dana tersebut dipakai antara lain untuk kebutuhan jajan, penambahan nutrisi, maupun keperluan perlengkapan sekolah. "Jadi kurang lebih sebulan sekitar Rp 150 ribu untuk kebutuhan anak," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufrie.

Pemerintah menggandeng PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk untuk menerbitkan buku tabungan ini. Selanjutnya, buku tabungan diberikan kepada rumah-rumah singgah anak jalanan atau orang tua mereka.

Kementerian Sosial menerjunkan petugas khusus untuk membimbing dan mengawasi pemberian dana tabungan itu. Salim menjelaskan, tahun ini program buku tabungan anak di wilayah DKI Jakarta sudah berjalan. Hingga awal April 2011, sebanyak 3500 anak jalanan telah menerima buku tabungan melalui orang tua atau rumah singgah.

Adapun jumlah anak jalanan di Jakarta mencapai 8 ribu orang. Melalui program tersebut pemerintah menargetkan Jakarta bebas anak jalanan tahun ini. Sedangkan tahun 2014 diharapkan kota-kota besar di Indonesia bebas anak jalanan. Masalahnya, anggaran pemerintah tidak mencukupi.

Menurut Salim, alokasi anggaran tahun 2011 untuk program kesejahteraan 5,4 juta anak terlantar di Indonesia pada Kementerian Sosial mencapai Rp 281 miliar. Makanya, pemerintah juga melibatkan kalangan perbankan melalui program corporate social responsibility (CSR). "Kita memberikan data-data silahkan kalau mau langsung menyalurkan program CSR," terang politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×