kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah disarankan tingkatkan peran KSSK daripada bubarkan OJK


Minggu, 05 Juli 2020 / 19:01 WIB
Pemerintah disarankan tingkatkan peran KSSK daripada bubarkan OJK
ILUSTRASI. JAKARTA,22/01-STABILITAS SISTEM KEUANGAN. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kanan), menyampaikan keterangan pers seusai menggelar rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementer


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah mengalihkan pengawasan perbankan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali kepada Bank Indonesia dinilai tak tepat. Alih-alih membubarkan OJK, peningkatan peran Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) lebih dibutuhkan.

Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Aviliani mengatakan OJK justru dihadirkan atas dasar kesadaran pemerintah perlunya perbedaan supervisi aspek makroprudensial dan mikroprudensial.

Baca Juga: Sejumlah ekonom menilai wacana pembubaran OJK belum tepat, ini argumennya

“Jika sekarang ada wacana pengembalian pengawasan dari OJK ke BI, apa urgensinya? Apalagi wacananya dari pemerintah, dan regulator sendiri, ini tidak diperlukan,” katanya kepada KONTAN, Minggu (5/7).

Apalagi di masa pandemi seperti ini, Aviliani menilai daripada membubarkan OJK, meningkatkan peran KSSK kini lebih dibutuhkan, khususnya terkait penanganan perbankan.

Ia mencontohkan bagaimana OJK juga bergerak cepat mengatasi masalah likuiditas PT Bank Bukopin Tbk (BBKP). Meski terjadi secara internal, OJK disebut dapat memberi intervensi yang dibutuhkan kepada para pemegang saham untuk segera menangani masalah perseroan.

Baca Juga: Dorong pertumbuhan UMKM, fintech P2P lending gencar salurkan pinjaman dana

Sebelumnya terjadi tarik ulur antara PT Bosowa Corporation, dan KB Kookmin Bank terkait pengendalian di Bank Bukopin dan rencana penambahan modal. akhir Juni lalu, OJK telah memberikan pernyataan efektif terkait rights issue Bank Bukopin, dan merestui proyeksi Kookmin sebagai pemegang saham pengendali.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×