kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah diminta waspada inflasi jelang Ramadhan


Sabtu, 31 Mei 2014 / 14:06 WIB
Pemerintah diminta waspada inflasi jelang Ramadhan
Antrean pengendara?mengisi?BBM subsidi di SPBU?Pertamina, Depok. Jawa Barat, Selasa (8/11/2022). Diproyeksi Melejit, Segini Kuota BBM Pertalite yang Disiapkan Pemerintah pada 2023.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Walaupun sampai saat ini harga kebutuhan pokok masih terkendali, namun pemerintah diminta untuk tetap mewaspadai adanya lonjakan harga menjelang bulan ramadhan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, sampai akhir bulan Mei kondisi harga kebutuhan pokok masih cukup terkendali. Namun, dalam menghadapi bulan Ramadhan pemerintah harus tetap memantau harga kebutuhan pokok dipasaran.

"Sampai dengan minggu ini harga kebutuhan pokok masih terkendali tapi menjelang puasa kami mengusulkan pemerintah untuk hati-hati," ujar Suryamin seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Sabtu (31/5).

Lebih lanjut, ia mengatakan, sepanjang pengamatan yang dilakukan BPS dari 21 komoditi penting bahan makanan, lebih dari 11 komoditi menunjukan stabil bahkan ada yang mengalami penurunan. Namun, memasuki bulan puasa harus tetap berhati-hati, karena selain masalah suplai juga bisa terkendala dari distribusi.

"Laporan Menteri Pertanian suplai bagus, kalau dari distribusi mudah-mudahan membaik karena Kementrian Pekerjaan Umum sedang membangun Pantura, sehingga saatnya nanti akan bagus," tuturnya.

Selain itu, sambung dia, yang perlu diperhatikan selain ketersedian bahan pangan juga adanya pengaruh kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), maupun kenaikan tarif angkutan laut.

"Barang-barang diluar pertanian juga bisa berdampak itu yang harus dikontrol," imbuh Suryamin.

Adanya hari raya Idul Fitri maupun tahun ajaran baru, juga tidak boleh diabaikan karena mempunyai kontribusi cukup besar terhadap inflasi. Pasalnya, dampak musiman ini akan terkena ke barang-barang diluar makanan yaitu pakaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×