kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah diminta antisipasi kenaikan kasus positif Covid-19 di tengah vaksinasi


Minggu, 07 Februari 2021 / 21:04 WIB
Pemerintah diminta antisipasi kenaikan kasus positif Covid-19 di tengah vaksinasi
ILUSTRASI. Tenaga kesehatan melakukan pendaftaran sebelum menerima vaksin COVID-19 Sinovac dosis pertama


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet meminta, pemerintah mengantisipasi kenaikan kasus positif Covid-19 yang terus bertambah di tengah upaya pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang saat ini tengah dilakukan.

“Proses vaksinasi tidak bisa berdiri sendiri, harus dibarengi dengan proses 3M dan 3T. Kebijakan 3M dan 3T inilah yang juga menjadi sangat esensial dalam proses yang menentukan keberhasilan penurunan kasus Covid-19,” kata Yusuf ketika dihubungi, Minggu (7/2).

Terkait prediksi Bloomberg yang menilai Indonesia butuh waktu 10 tahun untuk mencapai herd immunity jika dengan pelaksanaan vaksinasi saat ini, Yusuf berpendapat.

Menurut dia, perhitungan yang dilakukan tersebut bukan angka statis karena prediksi tersebut didasarkan atas kinerja yang dilakukan pemerintah saat ini.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (7/2): Tambah 10.827 kasus baru, jauhi kerumunan

Artinya, Indonesia bisa mencapai herd immunity lebih cepat atau lebih lambat dari prediksi tergantung pada pendekatan yang akan dilakukan pemerintah pada tahun ini dan beberapa tahun ke depan.

“Ini datanya tidak statis dan ini kemungkinan masih bisa dirubah oleh pemerintah. Ini bisa menjadi semacam early warning bagi pemerintah,” terang dia.

Yusuf mengatakan, perhitungan tersebut juga belum memperhatikan kemungkinan tambahan vaksinasi vaksin merah putih yang saat ini tengah dikembangkan.

Meski begitu, Ia menyadari dalam pelaksanaan vaksinasi di Indonesia tantangannya tidak ringan karena Indonesia salah satu negara berpenduduk terbanyak, kondisi geografis yang kepulauan, dan perlu semacam peringatan bagi pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas distribusi vaksin.

Lebih lanjut Yusuf meminta pemerintah menyiapkan langkah – langkah untuk pemulihan ekonomi nasional pada tahun ini agar pertumbuhan ekonomi tahun ini setidaknya bisa mengalami pertumbuhan positif.

Menurut dia, beberapa sektor dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi yakni sektor manufaktur, sektor farmasi dan obat – obatan, sektor industri logam, sektor makanan – minuman dan sektor telekomunikasi.

Baca Juga: Sebanyak 137.207 tenaga kesehatan sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua

“Konsumsi sebagai salah satu pos penyumbang terbesar PDB masih akan menjadi penopang pertumbuhan (ekonomi) di tahun ini, selama beragam stimulus yang dikeluarkan pemerintah masih berjalan,” tutur Yusuf.

Sebagai informasi, melansir laman Covid19.go.id, per Minggu (7/2) ada tambahan 10.827 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.157.837 kasus positif corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 10.806 orang sehingga menjadi sebanyak 949.990 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 163 orang menjadi sebanyak 31.556 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×