kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Pemerintah dan DPR Mengerek Anggaran Belanja K/L Jadi Rp 1.000,7 Triliun pada 2023


Rabu, 21 September 2022 / 09:05 WIB
Pemerintah dan DPR Mengerek Anggaran Belanja K/L Jadi Rp 1.000,7 Triliun pada 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani . Pemerintah dan DPR Mengerek Anggaran Belanja K/L Jadi Rp 1.000,7 Triliun pada 2023.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Target penerimaan negara didesain sebesar Rp 2.463 triliun, naik Rp 19,4 triliun dari target awal. Penambahan target tersebut terutama dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 15,1 triliun, sementara perpajakan naik Rp 4,3 triliun.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai wajar belanja negara tahun depan bakal naik termasuk subsidi energi karena dua tahun terakhir, pemerintah menghadapi kendala dalam mengeksplorasi belanja negara yang terbatas.

Baca Juga: Buka Pendataan-nonasn.bkn.go.id, Ini Cara Buat Akun untuk Pendataan Non ASN 2022

Ekonom Celios Bhima Yudhistira juga memproyeksikan anggaran di APBN ini berisiko membengkak di 2023. Bahkan defisitnya bisa di atas 3% dari PDB. Ini karena kebutuhan subsidi dan kompensasi BBM masih cukup tinggi di 2023.

Selain itu pemerintah juga mempercepat beberapa proyek infrastruktur sehingga BUMN membutuhkan banyak tambahan modal untuk memastikan proyeknya selesai sebelum tahun 2024. "Apalagi belanja pegawai masih cukup besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×