Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) sembilan seri global bond dari investor global dengan nilai total US$ 467,48 juta dengan total pembayaran tunai (cash consideration) sebesar US$ 499,99 juta.
Transaksi liability management untuk kedua kalinya di pasar global ini menggunakan skema tender offer.
“Antusiasme investor global untuk berpartisipasi dalam transaksi ini tercermin dari jumlah instruksi tender yang diterima untuk seluruh seri yang totalnya mencapai US$ 1,57 miliar,” dikutip dari keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kamis (31/3).
Baca Juga: Global Markets: Wall Street Pulls Back on Stocks, Treasury Yields Dip
Adapun rincian hasil transaksi tender offer tersebut adalah:
1. 2,950% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023, dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian Kembali USD 0, dan faktor prorate NA.
2. 3,375% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023 dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian Kembali USD 0, dan faktor prorate NA.
3. 5,375% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023, dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian kembali US$ 61.449.000, dan faktor prorate 100%.
4. 5,875% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2024 dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian kembali US$ 273.615.000, dan faktor prorate 100%.
5. 4,450% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2024 dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian Kembali US$ 52.152.000, dan faktor prorate 100%.
6. 4,125% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2025, dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian kembali USD 0, dan faktor prorate NA.
7. 4,750% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2026, dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian kembali US$ 80.269.000, dan faktor prorate 21,06%.
8. 4,350% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2027, dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian Kembali US$ 0, dan faktor prorate NA.
9. 3,850% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2027, dengan jumlah pokok yang diterima untuk pembelian Kembali USD 0, dan faktor prorate NA.
Adapun, transaksi liability management untuk Surat Berharga Negara dalam valuta asing di pasar global merupakan bagian dari upaya pengelolaan portofolio instrumen pembiayaan APBN.
Pada transaksi liability management untuk kedua kalinya sejak debut pertama di September 2021, Pemerintah berhasil mencapai tujuan pelaksanaan transaksi liability management ini yaitu untuk memperpanjang maturity profile instrumen global bond serta melakukan penghematan biaya utang dari penurunan beban bunga.
Sebagai bagian dari rangkaian transaksi liability management, pada tanggal 23 Maret 2022, Pemerintah juga telah berhasil melakukan pricing atas global bond dalam denominasi US$ dengan format SEC Shelf Registered. Nominal global bond yang diterbitkan adalah sebesar US$ 1,75 miliar dalam dua seri.
Baca Juga: Terbitkan Global Bonds Senilai US$ 1,75 Miliar, Pemerintah Diminta Cermati Hal Ini
Kedua seri tersebut, yaitu penerbitan baru (RI0332) untuk tenor 10 tahun sebesar US$ 1 miliar dan, penerbitan baru (RI0352) untuk tenor 30 tahun sebesar US$ 750 juta.
Transaksi ini merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang ke-11 dalam mata uang USD dan menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga likuiditas pasar sekunder global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global.
Selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond pemerintah melalui transaksi tender offer tersebut di atas.
Joint Bookrunner dalam transaksi ini adalah Citigroup, Deutsche Bank, Mandiri Sekuritas, Societe Generale dan Standard Chartered Bank, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News