kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.661   23,00   0,14%
  • IDX 8.187   20,42   0,25%
  • KOMPAS100 1.144   4,16   0,37%
  • LQ45 839   1,86   0,22%
  • ISSI 283   -1,18   -0,41%
  • IDX30 441   1,24   0,28%
  • IDXHIDIV20 510   2,16   0,43%
  • IDX80 129   0,04   0,03%
  • IDXV30 138   -0,01   -0,01%
  • IDXQ30 140   -0,08   -0,06%

Pemerintah Bidik Ekonomi Digital Tumbuh US$ 400 Miliar pada 2030


Kamis, 30 Oktober 2025 / 13:20 WIB
Pemerintah Bidik Ekonomi Digital Tumbuh US$ 400 Miliar pada 2030
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di kawasan ASEAN.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di kawasan ASEAN. Bahkan, motor penggerak perekonomian tercepat adalah ekonomi digital.

Airlangga mencatat, pada 2024 nilai ekonomi digital Indoensia mencapai US$ 90 miliar dollar, dan diproyeksikan akan mencapai US$ 400 miliar pada 2030.

“Salah satu yang akan didukung adalah di sektor keuangan digital, sejalan dengan pesan Presiden perlu dilakukan elektronifikasi program pemerintah, yang mana setiap keluarga Indonesia perlu mempunyai inklusi keuangan agar penyaluran program pemerintah seperti bansos lebih tepat sasaran,” tutur Airlangga dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit & Expo 2025,” Kamis (30/10/2025).

Baca Juga: BPKH Siap Salurkan Nilai Manfaat Haji 2026, Beban Jemaah Turun

Adapun ia juga mencatat, pemanfaatan ekonomi digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh pelaku usaha termasuk pelaku kecil, penggunanya sudah mencapai 56 juta, dan 93% transaksi QRIS dilakukan oleh UMKM.

Hal tersebut lanjutnya, menandakan digitalisasi di Indoensia telah tumbuh secara organik dari masyarakat.

Meski demikian, Airlangga menilai, peluang yang besar tersebut juga tak lepas dari tantangan baru yaitu bagaimana memastikan keamanan sistem pembayaran, meningkatkan literasi masyarakat, membangun kepercayaan agar inovasi keuangan digital tumbuh secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, Airlangga membeberkan, pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi digital dapat meningkat 9 kali lipat, atau 15,5% atau 19,6% pada 2045, dengan berbagai Tindakan atau kebijakan strategis.

Baca Juga: Gubernur BI Waspadai Ancaman Siber, di Tengah Canggihnya Teknologi Digital Indonesia

Selanjutnya: Pasar Kripto Justru Memerah Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga, Ada Apa?

Menarik Dibaca: Promo Imperial Kitchen Dimsum Fiesta sampai 31 Oktober, Dimsum Favorit Cuma Rp 9.999

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×