Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada 2020, ditargetkan akan ada 15.000 warung tradisional yang terlibat dalam Program Belanja di Warung Tetangga.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, bulan Juli ini ditargetkan program tersebut akan melibatkan seribu warung tradisional. Jumlah warung tradisional di Indonesia sendiri saat ini mencapai 3,5 juta.
Baca Juga: Kemenkop apresiasi gerakan Toko BERSAMA berdayakan toko kelontong
Lebih lanjut, Ia menambahkan jika semua warung tradisional tersebut bisa modernisasi dan terlibat dalam kampanye Program Belanja di Warung Tetangga, maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa di sektor retail.
Program Belanja di Warung Tetangga yang diinisiasi Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) bersama BUMN Pangan dan diluncurkan pada April 2020 lalu, diyakini mampu membuat warung atau toko tradisional bersaing dengan retail modern.
Diketahui, selama ini warung tradisional selalu kalah bersaing dengan retail modern, hal tersebut lantaran pemilik warung tradisional tidak memiliki akses membeli barang dengan harga yang kompetitif.
Baca Juga: Menurut pemerintah, ini penyebab terus bertambahnya kasus corona di Indonesia
Namun, dengan Program Belanja di Warung Tetangga, di mana melibatkan sejumlah kluster BUMN Pangan, warung-warung tersebut bisa mendapatkan akses barang yang kompetitif.
"Ditambah dengan sentuhan teknologi, warung tradisional kini memiliki daya saing tinggi," ujar Teten dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Jumat (3/7).