kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.059   74,66   1,07%
  • KOMPAS100 1.056   15,52   1,49%
  • LQ45 830   12,90   1,58%
  • ISSI 213   1,03   0,49%
  • IDX30 423   7,36   1,77%
  • IDXHIDIV20 510   7,89   1,57%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,71   0,57%
  • IDXQ30 141   2,12   1,52%

Pemerintah berkomitmen untuk segera menyelesaikan GSP Country Practice Review


Senin, 25 November 2019 / 15:39 WIB
Pemerintah berkomitmen untuk segera menyelesaikan GSP Country Practice Review
ILUSTRASI. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Sementara itu, perwakilan Departemen Pertanian AS dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Urusan Pertanian Luar Negeri Ted McKinney.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan, pemerintah Amerika Serikat (AS) merespon positif penyelesaian Generalized System of Preference (GSP) Country Practice Review untuk Indonesia. 

Respons positif tersebut ditunjukkan dalam pertemuan bilateral antara Delegasi Indonesia dengan Deputi United States Trade Representative (USTR) Jeffrey Gerrish di Washington DC, AS, Selasa (19/11).

Baca Juga: Masih memproses tiga isu, Indonesia optimistis review GSP rampung Desember

Pada pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. Pertemuan dengan USTR ini juga masih menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja Wamendag ke AS pada 16-20 November 2019.

“Pembahasan kedua negara dalam pertemuan bilateral ini sangat konstruktif mengenai penyelesaian isu perdagangan bilateral. Topik mengenai GSP Country Practice Review juga secara khusus dibahas dan kami menyambut baik tanggapan positif dari pejabat Pemerintah AS untuk penyelesaian pembahasan soal GSP,” ungkap Wamendag Jerry.

Wamendag Jerry mengungkapkan, GSP Country Practice Review dilakukan Pemerintah AS sejak April 2018. Pada 2018, ekspor Indonesia ke AS yang menggunakan fasilitas GSP mencapai US$ 2 miliar dan dipastikan meningkat pada 2019 sehubungan dengan pencabutan status eligibilitas GSP bagi India, Turki dan Thailand (parsial). 

Baca Juga: Jadi prioritas, RUU Cipta Lapangan Kerja akan masuk prolegnas 2020-2024

Beberapa produk ekspor utama GSP Indonesia antara lain mencakup produk tas (travel goods), perhiasan emas, ban truk dan bis, kabel dan alat musik. 

Sementara itu, sosialisasi pemanfaatan fasilitas GSP di dalam negeri juga akan terus digencarkan Kementerian Perdagangan kepada para eksportir, terutama para eksportir yang baru memenuhi persyaratan ekspor. 

Sosialiasi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan dukungan FTA Center yang telah tersebar di lima daerah, yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makassar. Selain isu GSP, delegasi kedua negara juga membahas strategi peningkatan akses pasar bagi produk ekspor kedua negara.

Baca Juga: Kemenko perekonomian rumuskan 15 program prioritas perekonomian, ini rinciannya

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk segera menyelesaikan dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk menindaklanjuti respons positif AS atas GSP ini," ujar Jerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×