kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   -35.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.729   141,00   0,84%
  • IDX 6.210   241,64   4,05%
  • KOMPAS100 890   46,07   5,46%
  • LQ45 705   35,98   5,37%
  • ISSI 192   6,68   3,60%
  • IDX30 372   18,94   5,36%
  • IDXHIDIV20 451   18,94   4,39%
  • IDX80 101   5,17   5,40%
  • IDXV30 106   4,41   4,35%
  • IDXQ30 123   5,42   4,60%

Pemerintah beri stimulus untuk cegah dampak virus corona, begini kata ekonom BCA


Selasa, 25 Februari 2020 / 21:28 WIB
Pemerintah beri stimulus untuk cegah dampak virus corona, begini kata ekonom BCA
ILUSTRASI. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kucurkan insentif untuk memperkecil dampak negatif wabah virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Tak tanggung-tanggung, pemerintah menyatakan akan menyalurkan stimulus fiskal sekitar Rp 10 triliun yang berasal dari APBN untuk perekonomian domestik.

Ekonom Bank BCA David Sumual mengapresiasi langkah pemerintah ini, apalagi beberapa stimulus yang diberikan bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Saya setuju dengan menjaga daya beli masyarakat menengah ke bawah lewat insentif kartu sembako. Ini untuk menjaga konsumsi. Apalagi, proporsi sektor konsumsi pada pertumbuhan ekonomi paling besar. Ini harus dipercepat pencairannya," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).

Baca Juga: Gelontorkan stimulus, pemerintah berharap geliat ekonomi tetap kuat

Selain itu, David juga setuju dengan stimulus yang diberikan pemerintah lewat sektor pariwisata. Menurutnya, langkah ini tepat karena bisa memikat wisatawan mancanegara (wisman) juga wisatawan domestik.

Akan tetapi, David mengingatkan hal penting lain yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan meyakinkan global bahwa Indonesia tegas dalam mengambil tindakan terkait dengan virus corona ini, sehingga Indonesia masih bebas dari corona.

"Kita memberitahukan ke wisman kalau kita ada tindakan preventif dengan screening di bandara-bandara dan juga jelaskan bahwa kita membatasi kontak dengan negara yang terinfeksi corona, yaitu China. Ini disebarluaskan kampanyenya," tambah David.

Menurut David, langkah tersebut menjadi langkah pelengkap bagi insentif yang diberikan oleh pemerintah dalam hal pariwisata. 

Baca Juga: Pemerintah tambah Rp 1,5 triliun untuk stimulus perumahan

Menurutnya, bila insentif tetap diberikan tetapi tanpa meyakinkan global bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang aman dari virus corona, maka insentif ini tentu saja tidak akan maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×