kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah belum berencana terbitkan global bond Lagi di semester II


Jumat, 24 Juli 2020 / 17:02 WIB
Pemerintah belum berencana terbitkan global bond Lagi di semester II
ILUSTRASI. Terakhir kali, pada 3 Juli 2020 lalu, pemerintah menerbitkan Samurai Bond dengan nilai JPY 100 miliar atau Rp 13,5 triliun


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, saat ini pemerintah masih belum berencana menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) valuta asing (valas) atau global bond lagi di semester II-2020.

"Untuk global bond saat ini kami sudah selesai. Jadi Samurai Bond itu terakhir di awal bulan Juli kemarin," ujar Luky di dalam diskusi virtual, Jumat (24/7).

Sebelumnya, pada 3 Juli 2020 lalu, pemerintah menerbitkan Samurai Bond dengan nilai JPY 100 miliar atau Rp 13,5 triliun dengan lima seri. Kelima seri tersebut adalah RIJPY0723, RIJPY0725, RIJPY0727, RIJPY0730, dan RIJPY0740.

Baca Juga: Pemerintah akan tarik pinjaman US$ 5,5 miliar di semester kedua ini

Meski demikian, Luky mengatakan tidak menutup kemugkinan ke depannya pemerintah berpotensi untuk menerbitkan global bond lagi. Pasalnya, pemerintah menerapkan strategi oportunistik dan fleksibel dalam melihat kondisi market.

Selain itu, pemerintah juga akan selalu memperhatikan dan mempertimbangkan perbaikan ekonomi global maupun domestik.

"Itu akan selalu jadi perhatian dan jadi bahan pertimbangan kami. Jadi saya nggak bilang juga, kalau nggak ada penerbitan lagi di semester II, itu belum tentu juga. Tapi at least, saat ini ini kalau ditanya sementara untuk yang global bond itu kita cukupkan, karena kita akan banyak menarik pinjaman program di semester II," kata Luky.

Pada semester II ini, pemerintah akan menarik pinjaman program dengan target indikatif sebesar US$ 5,5 miliar ke berbagai lembaga multilateral ataupun bilateral.

Baca Juga: Pemerintah masih kaji penerbitan diaspora bonds untuk tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×