kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Pemerintah awasi dana asing yang enggan masuk


Rabu, 19 Agustus 2015 / 13:28 WIB
Pemerintah awasi dana asing yang enggan masuk


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Capital inflow alias arus modal masuk yang enggan masuk ke Indonesia menjadi perhatian pemerintah. Kondisi eksternal dan domestik yang belum stabil membuat investor keluar dari Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, situasi ekonomi saat ini adalah capital inflow benar-benar tidak ada. Kondisi ini menyebabkan tekanan pada rupiah. "Ini harus dicari jalan," ujarnya, Rabu (19/8).

Pemerintah akan memperbaiki kondisi ini. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan, arus dana asing keluar (capital outflow) dari bursa masih terjadi di pasar modal. Namun, arus dana masuk ke Surat Utang Negara (SUN) masih terjadi.

"Sekarang bagaimana jaga inflow di SUN," terang Bambang.

Untuk pasar modal, Bambang bilang pemerintah tidak bisa melakukan intervensi secara langsung namun bagaimana menciptakan kenyamanan agar pelaku usaha atau investor tidak gugup masuk ke Indonesia.

Masalah kepercayaan ini, menurutnya adalah masalah persepsi. Investor melihat adanya devaluasi Yuan yang memberikan pengaruh bagi ekonomi Indonesia. Tinggal sekarang bagaimana pemerintah menjaga ekonomi dalam negeri. "Dorong belanja modal dicairkan cepat dan daerah juga cairkan anggarannya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×