Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA Pemerintah Indonesia mulai bersiap menghadapi kemungkinan dampak dari kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa potensi risiko dari kebijakan perdagangan proteksionis yang disebut sebagai Trump 2.0 perlu diantisipasi.
"Saat ini dinamika global masih menjadi faktor yang akan terus mempengaruhi perkembangan ekonomi ke depan," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (31/1).
Baca Juga: Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia Masuk 10 Besar Dunia, Lampaui Italia dan Prancis
Selain kebijakan Trump 2.0, volatilitas harga komoditas, serta kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim juga perlu diwaspadai.
Apalagi, ekonomi global pada tahun 2025 hanya diproyeksikan sekitar 3,2%, di bawah rata-rata historis.
Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, pemerintah menyiapkan strategi stabilisasi ekonomi, termasuk pengendalian inflasi di kisaran 2,5% ± 1% dan memperkuat ketahanan pangan serta energi.
Baca Juga: Presiden Prabowo Angkat Bicara Soal Penembakan WNI di Malaysia
"Kemudian kita harus menjaga komponen inflasi khusus volatile food di kisaran 3% sampai 5%," katanya.
Selanjutnya: Link Live Streaming Persik vs Barito Putera di BRI Liga 1 Pekan 21
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (1/2): Cerah hingga Hujan Ringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News