kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.471   54,00   0,33%
  • IDX 6.414   -105,28   -1,61%
  • KOMPAS100 931   -18,35   -1,93%
  • LQ45 728   -9,89   -1,34%
  • ISSI 198   -4,69   -2,32%
  • IDX30 379   -3,37   -0,88%
  • IDXHIDIV20 456   -6,04   -1,31%
  • IDX80 106   -1,75   -1,63%
  • IDXV30 108   -2,01   -1,82%
  • IDXQ30 124   -0,89   -0,71%

Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia Masuk 10 Besar Dunia, Lampaui Italia dan Prancis


Jumat, 31 Januari 2025 / 13:28 WIB
Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia Masuk 10 Besar Dunia, Lampaui Italia dan Prancis
ILUSTRASI. Indonesia mencatat pencapaian ekonomi yang membanggakan dengan menempati peringkat ke-8 dunia berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP)


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Indonesia mencatat pencapaian ekonomi yang membanggakan dengan menempati peringkat ke-8 dunia berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, posisi ini menempatkan Indonesia di atas negara-negara maju seperti Italia dan Prancis.

"Dari segi PPP, Indonesia sudah masuk di angka 8, itu lebih tinggi dari Italia, Prancis, dan ini suatu capaian yang baik," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (31/1).

Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8%, Pendapatan Masyarakat Harus Naik 60%

Sebagai informasi, PPP merupakan metode perbandingan ekonomi yang mengukur daya beli riil suatu negara dengan menyesuaikan perbedaan harga barang dan jasa. 

Capaian ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Indonesia terus meningkat, meskipun tantangan ekonomi global masih menjadi perhatian utama.

Airlangga mengingatkan bahwa ekonomi global diproyeksikan tumbuh hanya 3,2% pada 2025, lebih rendah dari rata-rata historis.

Baca Juga: Soal Usulan BRI Jadi Bullion Bank, Airlangga Minta Deposito UMKM Beralih ke Emas

Faktor-faktor seperti volatilitas harga komoditas, suku bunga tinggi, kebijakan perdagangan proteksionis, serta perubahan iklim dapat berdampak terhadap perekonomian nasional.

Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah berkomitmen menjaga inflasi di kisaran 2,5% ± 1% guna memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi nasional terus berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×